Camat Tutup Mata, Jalan Macet Pedagang Sesaki Badan Jalan Pasar Gambing Tembung
loading...
A
A
A
DELISERDANG - Pelebaran badan jalan yang seharusnya untuk kelancaran arus lalulintas, namun kini sebaliknya. Seperti yang terjadi di Jalan lingkar Simpang Jodoh dan Pasar VIII, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang , Sumatera Utara.
Sepanjang jalan ini penuh sesak berdiri lapak pedagang yang disewakan jutaan rupiahk oleh oknum preman kepada pedagang . Namun sayang, pihak kecamatan maupun Satpol PP Pemkab Deliserdang terkesan tutup mata.
Pemandangan kemacetan arus lalulintas terjadi setiap hari, apalagi pada jam-jam sekolah maupun pulang kerja. Untuk melintasi jalur ini pengendara roda dua maupun lebih harus antri dan ekstra hati-hati karena banyaknya kendaraan parkir dan transaksi jual beli di sepanjang jalur yang dikenal dengan sebutan Pasar Gambir.
Jalan lingkar ini salah satu akses utama yang menghubungkan Medan-Tembung hingga ke bandara Kaualanamun Internasional Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang. Tak heran, APBD Kabupaten Deliserdang d ikucurkan miliaran rupiah untuk meningkatkan jalur transportasi yang bisa dilalui senyaman mungkin. Namun sayang, akses jalan ini tak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Seorang pedagang kue yang ditemui SINDONews mengaku berjualan di lapak adiknya. Menurut yang dia tahu, untuk mendapatkan lapak secara permanen harus menyewa dengan seorang preman setempat dengan nilai Rp8 juta/ tahun.
"Harga berpariasi, kalau yang kecil Rp8 juta setahun. Kalau mau berjualan hubungi aja preman di sini, mereka semua yang atur," sebutnya.
Sementara ketika hal ini dikonfirmasi kepada Camat Percut Seituan, Khairul Azman tak memberi jawaban. Pesan WhatsApp (WA) yang disampaikan juga diabaikan.
Sepanjang jalan ini penuh sesak berdiri lapak pedagang yang disewakan jutaan rupiahk oleh oknum preman kepada pedagang . Namun sayang, pihak kecamatan maupun Satpol PP Pemkab Deliserdang terkesan tutup mata.
Pemandangan kemacetan arus lalulintas terjadi setiap hari, apalagi pada jam-jam sekolah maupun pulang kerja. Untuk melintasi jalur ini pengendara roda dua maupun lebih harus antri dan ekstra hati-hati karena banyaknya kendaraan parkir dan transaksi jual beli di sepanjang jalur yang dikenal dengan sebutan Pasar Gambir.
Jalan lingkar ini salah satu akses utama yang menghubungkan Medan-Tembung hingga ke bandara Kaualanamun Internasional Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang. Tak heran, APBD Kabupaten Deliserdang d ikucurkan miliaran rupiah untuk meningkatkan jalur transportasi yang bisa dilalui senyaman mungkin. Namun sayang, akses jalan ini tak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Seorang pedagang kue yang ditemui SINDONews mengaku berjualan di lapak adiknya. Menurut yang dia tahu, untuk mendapatkan lapak secara permanen harus menyewa dengan seorang preman setempat dengan nilai Rp8 juta/ tahun.
"Harga berpariasi, kalau yang kecil Rp8 juta setahun. Kalau mau berjualan hubungi aja preman di sini, mereka semua yang atur," sebutnya.
Sementara ketika hal ini dikonfirmasi kepada Camat Percut Seituan, Khairul Azman tak memberi jawaban. Pesan WhatsApp (WA) yang disampaikan juga diabaikan.
(zai)