Gubernur Sulsel: Vaksin Bukan Kun Fayakun, Tetap Terapkan Prokes

Selasa, 23 Februari 2021 - 22:51 WIB
loading...
Gubernur Sulsel: Vaksin...
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah meminta warga tetap terapkan prokes meski sudah divaksin karena vaksin bukan kun fayakun. Foto: Dok/SINDONews
A A A
MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah meminta masyarakat mendukung upaya pengendalian COVID-19 di Sulsel. Sembari vaksinasi berjalan, warga diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan ( prokes ).

Menurut dia, bagi seseorang yang sudah divaksin sekali pun harus tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) sampai kekebalan tubuhnya terbentuk. “Jadi 90 hari masa itu penguatan imun. 90 hari (setelah divaksin) tingkat kekebalannya Insya Allah sudah ada. Kalau hari ini vaksin terus pergi buka masker, ketemu orang OTG, kena lah. Jadi vaksin ini bukan kun fayakun. Jadi vaksin tentu masih tetap terapkan protokol kesehatan,” ungkap Nurdin.



Upaya penanganan pengendalian COVID-19 di Sulsel juga tetap dimaksimalkan melalui program trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19 masih menjadi alternatif yang efektif dalam menekan penularan. Diantaranya,tracking massive,aggressive testing, hinggapublic health education.

Selain itu, Gubernur Sulsel sudah sejak lama menginisiasi program wisata duta COVID-19 . Sebuah program isolasi mandiri terpusat untuk penanganan pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 di beberapa hotel.

Program inipun kian menunjukan perkembangan dalam memberi kontribusi meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 di Sulsel. Sejak mulai dicanangkan April 2020 lalu, peserta yang dirawat melalui program wisata duta COVID-19 berkontribusi besar meningkatkan angka kesembuhan pasien terpapar COVID-19.



Saat ini, program vaksinasi COVID-19 di Sulsel terus berjalan. Tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) digenjot penyelesaiannya sebelum berlanjut tahapan berikutnya yang menyasar para pekerja di sektor pelayanan publik. Nurdin menyebut pelaksanaan vaksinasi di Sulsel berjalan lancar. Pihaknya pun menarget, seluruh sasaran penerima vaksin untuk nakes akan dirampungkan akhir Februari ini.

Nurdin optimistis target itu bisa dicapai. Apalagi dia menyebut animo masyarakat terutama dari kalangan nakes untuk divaksin sangat tinggi. Suplai vaksin COVID-19 Sinovac harus dipenuhi. Dia mencontohkan, stok vaksin di RS Dadi Makassar sempat kekurangan karena banyaknya nakes yang divaksin di tempat itu. Makanya, stoknya harus dipenuhi dari puskesmas.



“Sekarang kalau mau tahu, justru kewalahan kita. Karena animo masyarakat untuk vaksin tambah besar. Coba lihat Makassar saja RS Dadi kekurangan. Jadi kita ambil dari berbagai puskemas," papar Nurdin di kantornya, Selasa (23/2/2021).

Data yang dihimpun dari Dinkes Sulsel hingga per tanggal 22 Februari 2021, jumlah sasaran vaksinasi terhadap tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 58.658 orang. Namun realisasinya baru 51.571 orang yang divaksin dosis pertama atau 87,62%. Sementara yang baru menjalani penyuntikan vaksin dosis kedua tercatat baru 28.646 orang atau 49% dari total sasaran.



Dia menegaskan, vaksin COVID-19 yang dijalankan pemerintah adalah solusi untuk memutus mata rantai penularan virus korona. Jika semua vaksinasi rampung, diharapkan pemulihan ekonomi bisa dimaksimalkan. Bahkan Nurdin mengklaim, seiring berjalannya vaksinasi, tren pertumbuhan kasus COVID-19 mulai menurun.

"Vaksin ini menjadi solusi memutus mata rantai penularan. Kita bisa lihatkan ada tren penurunan secara nasional. Jadi harus vaksin semua," paparnya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2039 seconds (0.1#10.140)