Tertibkan PETI, Polda Kalteng Tangkap Tiga Tersangka

Kamis, 18 Februari 2021 - 13:30 WIB
loading...
Tertibkan PETI, Polda...
Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalteng berhasil membongkar kasus tindak pidana penambangan. oto SINDOnews
A A A
PALANGKARAYA - Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalteng berhasil membongkar kasus tindak pidana penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah hukum Polres Kapuas beberapa waktu lalu.

Kasubdittipidter Polda Kalteng AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, pengungkapan kasus yang terjadi di Desa Balai Banjang, Kecamatan Pasak Talawang, Kabupatem Kapuas tersebut pada 27 Januari 2021.

"Pada kasus ini, kami berhasil menangkap tiga pelaku berinisial Rt (40), Eb (39), dan Sa (45). Penangkapan tersebut berawal dari informasi yang disampaikan oleh masyarakat tentang adanya tindak pidana illegal mining di dekat lokasi sawit milik masyarakat," katanya.

Bermodalkan laporan tersebut, terang Sajarod, pihaknya langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Berdasarkan hasil penyelidikan di lokasi dengan luas dua hektare yang dibeli dengan harga Rp200 juta, Ra mengakui jika dia bersama rekannya telah melakukan aktivitas penambangan sejak 24 Januari dengan memperkerjakan 20 orang.”

Tidak hanya itu, terang Sajarod, petugas turut mengamankan barang bukti berupa dua unit excavator merk kobelco PC200, mesin dongfeng, mesin kato, pipa-pipa, selang gabang dan penyaring atau asbuk. "Untuk alat berat berupa excavator, disewa pelaku dari wilayah Banjarmasin, Kalsel. Dari kegiatan yang dilakukan selama tiga hari, pelaku mengakui telah menjual sebanyak 31 gram emas kesalahsatu toko Sembako yang ada di Desa Dandang,” katanya.

Di samping itu, lanjut Sajarod, pihaknya juga berhasil mengamankan satu pucuk Senpi rakitan jenis revolver yang merupakan milik pelaku berinisial RT dan langsung ditangani Ditreskrimum Polda Kalteng.

"Pada kasus kali ini, para pelaku akan dijerat dengan pasal 158 jo pasal 35 Undang-Undang nomor 3 tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor tahun 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun dan denda maksimal Rp.100 Miliar.”
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2654 seconds (0.1#10.140)