Dana Hibah Rp9 Miliar Pemprov Jatim untuk Museum SBY Belum Dikucurkan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Warganet ramai membahas soal dugaan kucuran dana Rp9 miliar yang mengalir ke Yayasan Yudhoyono (Yudhoyono Foundation). Dana itu rencananya digunakan untuk pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Ploso, Kabupaten Pacitan.
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa, Pemprov Jatim turut berkontribusi dalam pembangunan museum yang berdiri di atas lahan sekitar 1,5 hektar tersebut. Namun, tidak sepenuhnya anggaran pembangunan museum berasal dari Pemprov Jatim. “Ndak (tidak sepenuhnya), sebagian ada hibah. Takon Pak Sekda mari rek (tanya pak Sekdaprov Jatim saja),” kata Khofifah usai menerima bantuan rapid antigen di Gedung Negara Grahadi, Selasa (16/2/2021).
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Pemprov Jatim mengucurkan bantuan sebesar Rp9 miliar kepada Pemkab Pacitan dalam bentuk bantuan keuangan khusus kepada pemerintah daerah. Tapi dana itu belum dikucurkan ke Yayasan Yudhoyono, sebab sejumlah kelengkapan harus dipenuhi. “Uangnya masih utuh Rp9 miliar,” ujarnya.
Dana Rp9 miliar itu, kata dia, merupakan pengajuan dari Pemkab Pacitan pada 2019 lalu. Kemudian dana yang disebut sebagai bantuan keuangan khusus (BKK) itu diterima oleh Pemda Kabupaten Pacitan pada 9 Desember 2020 lalu. Dana tersebut selanjutnya dimasukkan dalam APBD Kabupaten Pacitan Tahun 2021. “Tapi Rp9 miliar itu tidak hanya untuk pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, tapi untuk hal lain, untuk macam-macam," imbuh mantan Bupati Tulungagung dua periode ini.
Sementara itu, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio mengatakan, dana hibah itu murni inisiatif Pemprov Jatim di masa Soekarwo. Dia membantah, Partai Demokrat khususnya SBY yang meminta agar Pemprov Jatim mengucurkan dana hibah untuk pembangunan museum. “Pak SBY tidak pernah meminta, jadi ini murni ya. Kita berterima kasih kepada pemerintah provinsi,” katanya.
Mantan Plt Ketua DPD Demokrat Jatim ini menilai, pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI bertujuan meningkatkan daya tarik pariwisata di Pacitan. “Bahwa (Museum ini menggambarkan) bagaimana kepemimpinan presiden ke-6 (SBY). Museum ini cukup baik, cukup besar, cukup lengkap, dan nanti bisa menjadi destinasi wisata pendidikan, juga wisata yang lain,” tandas Renville.
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa, Pemprov Jatim turut berkontribusi dalam pembangunan museum yang berdiri di atas lahan sekitar 1,5 hektar tersebut. Namun, tidak sepenuhnya anggaran pembangunan museum berasal dari Pemprov Jatim. “Ndak (tidak sepenuhnya), sebagian ada hibah. Takon Pak Sekda mari rek (tanya pak Sekdaprov Jatim saja),” kata Khofifah usai menerima bantuan rapid antigen di Gedung Negara Grahadi, Selasa (16/2/2021).
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Pemprov Jatim mengucurkan bantuan sebesar Rp9 miliar kepada Pemkab Pacitan dalam bentuk bantuan keuangan khusus kepada pemerintah daerah. Tapi dana itu belum dikucurkan ke Yayasan Yudhoyono, sebab sejumlah kelengkapan harus dipenuhi. “Uangnya masih utuh Rp9 miliar,” ujarnya.
Dana Rp9 miliar itu, kata dia, merupakan pengajuan dari Pemkab Pacitan pada 2019 lalu. Kemudian dana yang disebut sebagai bantuan keuangan khusus (BKK) itu diterima oleh Pemda Kabupaten Pacitan pada 9 Desember 2020 lalu. Dana tersebut selanjutnya dimasukkan dalam APBD Kabupaten Pacitan Tahun 2021. “Tapi Rp9 miliar itu tidak hanya untuk pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, tapi untuk hal lain, untuk macam-macam," imbuh mantan Bupati Tulungagung dua periode ini.
Sementara itu, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio mengatakan, dana hibah itu murni inisiatif Pemprov Jatim di masa Soekarwo. Dia membantah, Partai Demokrat khususnya SBY yang meminta agar Pemprov Jatim mengucurkan dana hibah untuk pembangunan museum. “Pak SBY tidak pernah meminta, jadi ini murni ya. Kita berterima kasih kepada pemerintah provinsi,” katanya.
Mantan Plt Ketua DPD Demokrat Jatim ini menilai, pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI bertujuan meningkatkan daya tarik pariwisata di Pacitan. “Bahwa (Museum ini menggambarkan) bagaimana kepemimpinan presiden ke-6 (SBY). Museum ini cukup baik, cukup besar, cukup lengkap, dan nanti bisa menjadi destinasi wisata pendidikan, juga wisata yang lain,” tandas Renville.
(don)