Gempa Bermagnitudo 5,1 Guncang Sumatera Utara, Begini Analisa BMKG
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wilayah Sumatera Utara diguncang gempa tektonik bermagnitudo 5,1, Senin (15/2/2021) pukul 11.57.14 WIB. Titik pusat gempa gempa tersebut berada pada 1.04 Lintang Utara, 98.75 Bujur Timur, dan dengan kedalaman 36 km.
Episenter gempa tersebut berada di 68 km barat daya Padang Sidempuan, 73 km barat daya Tapanuli Selatan, 77 km barat daya Sibolga, 284 km tenggara Medan, dan 1.202 km barat laut Jakarta.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, gempa yang terjadi kali ini merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkapnya dari keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (15/2/2021).
Daryono mengatakan, guncangan dirasakan di daerah Aek Godang, Pandan-Tapanuli Tengah, Sibolga dalam skala intensitas III MMI dimana guncangan dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan truk berlalu.
Selain itu, Daryono mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Sementara itu, hasil pemodelan bahwa gempa tidak menyebabkan tsunami. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
"Hingga pukul 12.30 WIB siang ini hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," ungkap Daryono.
Episenter gempa tersebut berada di 68 km barat daya Padang Sidempuan, 73 km barat daya Tapanuli Selatan, 77 km barat daya Sibolga, 284 km tenggara Medan, dan 1.202 km barat laut Jakarta.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, gempa yang terjadi kali ini merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkapnya dari keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (15/2/2021).
Daryono mengatakan, guncangan dirasakan di daerah Aek Godang, Pandan-Tapanuli Tengah, Sibolga dalam skala intensitas III MMI dimana guncangan dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan truk berlalu.
Selain itu, Daryono mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Sementara itu, hasil pemodelan bahwa gempa tidak menyebabkan tsunami. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
"Hingga pukul 12.30 WIB siang ini hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," ungkap Daryono.
(eyt)