BKSDA Lepaskan Burung yang Terperangkap Jaring di Pangkalpinang
loading...
A
A
A
PANGKALPINANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan bersama Animal Lovers Bangka Island (Alobi) Foundation, melepas perangkap jaring yang dipasang oknum manusia tak beradab untuk menjebak burung dan membiarkannya mati perlahan di bawah terik sinar matahari.
Melibatkan pihak Satpol PP Provinsi Bangka Belitung dan Damkar, tim berhasil menurunkan jaring yang dipasang membentang jalan di perempatan lampu merah, dekat Masjid Jamik Pangkalpinang, Sabtu (13/2/2021). Baca juga: Miris! Belasan Burung Dibiarkan Terjerat dan Mati Tergantung di Tengah Jalan
Sebanyak 20 ekor burung yang terjerat jaring didapati dalam keadaan mati dan tujuh diantaranya masih hidup. "Untuk sementara ini ada 20 ekor yang mati. Kalau ini dibiarkan akan banyak mati, karena burung di sini ada banyak ribuan bahkan," kata Kepala Resort Konservasi Wilayah Bangka, Septian Wiguna.
Pihaknya menyangkan aksi yang menyebabkan banyak burung mati tersebut. Septian menduga, ada pihak yang merasa terganggu dengan kotoran burung yang berceceran di jalan, mengingat ada ribuan burung jenis layang-layang tidur saat malam hari, di lokasi tempat jaring dipasang. "Sepertinya ini jaring dipasang belum sampai satu minggu," ujarnya.
Tujuh ekor burung yang berhasil diselamatkan, kemudian dilepaskan di lokasi tersebut. Sementara pelaku hingga kini belum terungkap identitasnya. Alobi Foundation yang mengecam keras aksi itu, meminta pihak berwajib mengambil tindakan.
"Semoga ini tidak terjadi lagi, karena bisa kita bilang ini cara membunuh yang sangat sadis. Karena burung dibairkan terkena perangkap jaring dan dibairkan mati dibawan terik matahari di Pangkalpinang beberapa hari ini," kata Ketua Alobi Foundation, Langka Sani.
Ia menuturkan, pihak berwajib dapat membuka CCTV yang terpasang di perempatan lampu merah tersebut, untuk membongkar si pelaku. "Mereka (burung) ini sudah lama ada disini. Mereka bertengger di tali listrik untuk tidur di malam hari. Kami berharap pihak berwajib dapat melanjutkan kasus ini. Siapa yang memasang dan apa motifnya," ucapnya.
Sebelumnya, video dan foto burung-burung yang dijebak dengan jaring dan dibiarkan mati di bawah sinar terik matahari, viral di media sosial. Lokasinya tepat di perempatan lampu merah dekat Masjid Jamik Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel). Banyak pihak yang mengecam aksi keji itu, namun hingga kini belum ada tindakan kongkrit dari Pemkot Pangkalpinang untuk persoalan tersebut.
Melibatkan pihak Satpol PP Provinsi Bangka Belitung dan Damkar, tim berhasil menurunkan jaring yang dipasang membentang jalan di perempatan lampu merah, dekat Masjid Jamik Pangkalpinang, Sabtu (13/2/2021). Baca juga: Miris! Belasan Burung Dibiarkan Terjerat dan Mati Tergantung di Tengah Jalan
Sebanyak 20 ekor burung yang terjerat jaring didapati dalam keadaan mati dan tujuh diantaranya masih hidup. "Untuk sementara ini ada 20 ekor yang mati. Kalau ini dibiarkan akan banyak mati, karena burung di sini ada banyak ribuan bahkan," kata Kepala Resort Konservasi Wilayah Bangka, Septian Wiguna.
Pihaknya menyangkan aksi yang menyebabkan banyak burung mati tersebut. Septian menduga, ada pihak yang merasa terganggu dengan kotoran burung yang berceceran di jalan, mengingat ada ribuan burung jenis layang-layang tidur saat malam hari, di lokasi tempat jaring dipasang. "Sepertinya ini jaring dipasang belum sampai satu minggu," ujarnya.
Tujuh ekor burung yang berhasil diselamatkan, kemudian dilepaskan di lokasi tersebut. Sementara pelaku hingga kini belum terungkap identitasnya. Alobi Foundation yang mengecam keras aksi itu, meminta pihak berwajib mengambil tindakan.
"Semoga ini tidak terjadi lagi, karena bisa kita bilang ini cara membunuh yang sangat sadis. Karena burung dibairkan terkena perangkap jaring dan dibairkan mati dibawan terik matahari di Pangkalpinang beberapa hari ini," kata Ketua Alobi Foundation, Langka Sani.
Ia menuturkan, pihak berwajib dapat membuka CCTV yang terpasang di perempatan lampu merah tersebut, untuk membongkar si pelaku. "Mereka (burung) ini sudah lama ada disini. Mereka bertengger di tali listrik untuk tidur di malam hari. Kami berharap pihak berwajib dapat melanjutkan kasus ini. Siapa yang memasang dan apa motifnya," ucapnya.
Sebelumnya, video dan foto burung-burung yang dijebak dengan jaring dan dibiarkan mati di bawah sinar terik matahari, viral di media sosial. Lokasinya tepat di perempatan lampu merah dekat Masjid Jamik Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel). Banyak pihak yang mengecam aksi keji itu, namun hingga kini belum ada tindakan kongkrit dari Pemkot Pangkalpinang untuk persoalan tersebut.
(don)