814.000 Tenaga Kesehatan di Indonesia Sudah Divaksin COVID-19
loading...
A
A
A
MEDAN - Sebanyak 814.000 orang dokter dan tenaga kesehatan (nakes) sudah menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Jumlah itu mencapai 50 persen dari jumlah total tenaga kesehatan yang diperkirakan mencapai 1,65 juta orang.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi, saat menghadiri pencanangan vaksinasi tenaga kesehatan di Sumatera Utara, yang bertempat di Pendopo Kampus Universitas Sumatera Utara, Padang Bulan, Kota Medan, Rabu (10/2/2021).
Oscar menjelaskan, vaksinasi ini memberikan dampak cukup berarti dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Dugaan Korupsi Dana COVID-19 di Sidimpuan, Kejari Panggil 46 Saksi Secara Maraton
“Kita menargetkan untuk seluruh Indonesia bisa melakukan 363 juta suntikan yang harus selesai dalam jangka waktu 300 hari, agar kita bisa mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) yang betul-betul maksimal, untuk mencapai itu, kita tak kenal waktu libur,” jelasnya.
Oscar juga mengatakan, persentase pemberian vaksin di tiap provinsi berbeda-beda, ada yang sudah mencapai 90% untuk dosis pertama, dan masih banyak juga yang hanya 30%.
“Saya berikan apresiasi bagi kabupaten/kota yang sudah di atas 50%, seperti Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo yang sudah melampaui 50%, capaian pemberian vaksin ke tenaga kesehatan untuk dosis pertama,” terangnya.
Baca juga: Waspada! Sehari Pasien COVID-19 di Simalungun Bertambah 13 Orang
Sekretaris Satgas COVID-19 Arsyad Lubis mengatakan, pencanangan pekan vaksinasi ini dibuat untuk para dokter, tenaga kesehatan atau pun pembantu tenaga kesehatan. “Ini adalah upaya percepatan vaksinasi, karena kita melihat proses pemberian vaksianasi belum sesuai harapan,” ujarnya.
Arsyad juga menjelaskan, ada dua sektor yang menjadi fokus utama Satgas COVID-19 Sumut. Pertama, pertumbuhan ekonomi dan kedua adalah penekanan penyebaran COVID-19. Saat ini pertumbuhan ekonomi Sumut lebih baik dari provinsi lain, namun belum membaik untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. “Saat ini setiap harinya rata-rata bertambah 175 orang positif,” terangnya.
Setelah pencanangan ini, diharapkan setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut dapat mengikuti dan memulai vaksinasi terhadap tenaga kesehatan. ”Pekan vaksinasi COVID-19 ini akan berlangsung mulai 11 hingga 17 Februari 2021, data terakhir sudah ada 3.000 orang tenaga kesehatan di Sumut yang sudah mendaftar,” tambahnya.
Rektor USU Muryanto Amin yang juga ikut diberi vaksin pada acara itu mengatakan, bahwa di RS USU sudah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatannya yang bekerja sebanyak 80%.
Ia juga memberikan saran agar pemerintah mengajak tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya vaksin ini. “Masih banyak masyarakat yang belum menerima informasi tentang vaksin sehingga banyak yang menolak padahal vaksin ini sangat penting,” ungkapnya.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi, saat menghadiri pencanangan vaksinasi tenaga kesehatan di Sumatera Utara, yang bertempat di Pendopo Kampus Universitas Sumatera Utara, Padang Bulan, Kota Medan, Rabu (10/2/2021).
Oscar menjelaskan, vaksinasi ini memberikan dampak cukup berarti dalam mengendalikan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Dugaan Korupsi Dana COVID-19 di Sidimpuan, Kejari Panggil 46 Saksi Secara Maraton
“Kita menargetkan untuk seluruh Indonesia bisa melakukan 363 juta suntikan yang harus selesai dalam jangka waktu 300 hari, agar kita bisa mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) yang betul-betul maksimal, untuk mencapai itu, kita tak kenal waktu libur,” jelasnya.
Oscar juga mengatakan, persentase pemberian vaksin di tiap provinsi berbeda-beda, ada yang sudah mencapai 90% untuk dosis pertama, dan masih banyak juga yang hanya 30%.
“Saya berikan apresiasi bagi kabupaten/kota yang sudah di atas 50%, seperti Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo yang sudah melampaui 50%, capaian pemberian vaksin ke tenaga kesehatan untuk dosis pertama,” terangnya.
Baca juga: Waspada! Sehari Pasien COVID-19 di Simalungun Bertambah 13 Orang
Sekretaris Satgas COVID-19 Arsyad Lubis mengatakan, pencanangan pekan vaksinasi ini dibuat untuk para dokter, tenaga kesehatan atau pun pembantu tenaga kesehatan. “Ini adalah upaya percepatan vaksinasi, karena kita melihat proses pemberian vaksianasi belum sesuai harapan,” ujarnya.
Arsyad juga menjelaskan, ada dua sektor yang menjadi fokus utama Satgas COVID-19 Sumut. Pertama, pertumbuhan ekonomi dan kedua adalah penekanan penyebaran COVID-19. Saat ini pertumbuhan ekonomi Sumut lebih baik dari provinsi lain, namun belum membaik untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. “Saat ini setiap harinya rata-rata bertambah 175 orang positif,” terangnya.
Setelah pencanangan ini, diharapkan setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut dapat mengikuti dan memulai vaksinasi terhadap tenaga kesehatan. ”Pekan vaksinasi COVID-19 ini akan berlangsung mulai 11 hingga 17 Februari 2021, data terakhir sudah ada 3.000 orang tenaga kesehatan di Sumut yang sudah mendaftar,” tambahnya.
Rektor USU Muryanto Amin yang juga ikut diberi vaksin pada acara itu mengatakan, bahwa di RS USU sudah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatannya yang bekerja sebanyak 80%.
Ia juga memberikan saran agar pemerintah mengajak tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya vaksin ini. “Masih banyak masyarakat yang belum menerima informasi tentang vaksin sehingga banyak yang menolak padahal vaksin ini sangat penting,” ungkapnya.
(msd)