Keluhan Pupuk Langka Dominasi Aspirasi Warga di Reses Anggota DPRD Maros
loading...
Ilustrasi. Foto: Istimewa
A
A
A
MAROS - Reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maros masa sidang kedua telah selesai dilaksanakan. Hasilnya, sebagian besar aspirasi yang disampaikan warga hampir sama, yakni kelangkaan pupuk bersubsidi .
Salah satu anggota DPRD Maros , Rusli Rasyid mengatakan, saat melakukan reses di daerah pemilihan (dapil) 3, peserta reses di empat kecamatan, mengeluhkan soal kelangkaan pupuk .
"Saat reses hampir semua di empat kecamatan dari lima kecamatan daerah pemilihan saya yang meliputi Simbang, Bantimurung, Cenrana dan Camba aspirasinya sama soal kelangkaan pupuk ," sebutnya.
Kondisi ini kata dia, sudah berlangsung lama sekitar dua bulan. Kelangkaan ini, hanya terjadi pada pupuk bersubsidi saja. Untuk nonsubsidi tetap ada, hanya saja harganya cukup mahal.
"Kalau nonsubsidi itu mahal. Harganya dua kali lipat dari yang subsidi," ungkapnya.
Dia mengaku telah membicarakan keluhan warga ini ke komisi 3 DPRD. "Kita akan memanggil Dinas Pertanian untuk mendengarkan apa penyebab kelangkaan pupuk subsidi ini," sebutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Alfian Amri mengatakan, pupuk bersubsidi tidak langka. Hanya saja, kuotanya terbatas.
"Kuota yang terbatas ini menjadi perosalan nasional. Apalagi kuota sudah mulai dikurangi. Jadi berbicara subsidi memang tidak memenuhi kebutuhan," pungkasnya.
Salah satu anggota DPRD Maros , Rusli Rasyid mengatakan, saat melakukan reses di daerah pemilihan (dapil) 3, peserta reses di empat kecamatan, mengeluhkan soal kelangkaan pupuk .
"Saat reses hampir semua di empat kecamatan dari lima kecamatan daerah pemilihan saya yang meliputi Simbang, Bantimurung, Cenrana dan Camba aspirasinya sama soal kelangkaan pupuk ," sebutnya.
Kondisi ini kata dia, sudah berlangsung lama sekitar dua bulan. Kelangkaan ini, hanya terjadi pada pupuk bersubsidi saja. Untuk nonsubsidi tetap ada, hanya saja harganya cukup mahal.
"Kalau nonsubsidi itu mahal. Harganya dua kali lipat dari yang subsidi," ungkapnya.
Dia mengaku telah membicarakan keluhan warga ini ke komisi 3 DPRD. "Kita akan memanggil Dinas Pertanian untuk mendengarkan apa penyebab kelangkaan pupuk subsidi ini," sebutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Alfian Amri mengatakan, pupuk bersubsidi tidak langka. Hanya saja, kuotanya terbatas.
"Kuota yang terbatas ini menjadi perosalan nasional. Apalagi kuota sudah mulai dikurangi. Jadi berbicara subsidi memang tidak memenuhi kebutuhan," pungkasnya.
(luq)
Explore More