Polisi Hati-hati Selidiki Tewasnya Penari Sakral yang Tertusuk Keris di Bali

Minggu, 07 Februari 2021 - 15:33 WIB
loading...
Polisi Hati-hati Selidiki Tewasnya Penari Sakral yang Tertusuk Keris di Bali
Keluarga mempersiapkan prosesi pengabenan jenazah I Gede Nep di rumah duka di Jalan Tuka, Desa Dalung, Kuta Utara, Badung. Foto/SINDOnews/Miftahul Chusna
A A A
DENPASAR - Polisi hati-hati menyelidiki tewasnya I Gede Nep (16) yang tewas tertusuk keris saat membawakan tari sakral Rangda dalam rangkaian upacara Ritual Napak Pertiwi di Denpasar , Bali.



Langkah menyelidiki tewasnya remaja asal Kuta Utara, Badung Bali itu guna memastikan ada tidaknya unsur pidana dalam peristiwa tersebut.



Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, hingga kini belum ada laporan resmi terkait kejadian itu. "Tapi secara hukum nasional, terjadi kasus orang meninggal. Jadi kita sebagai penyidik harus mendalami itu apakah ada unsur kesengajaan," katanya, Minggu (8/2/2021).

Dari laporan yang diterima, dia menjelaskan upacara adat yang digelar dalam situasi pandemi itu tidak melanggar aturan pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Jumlah peserta upacara sekitar 30 orang saja.

Terkait ada tidaknya unsur pidana, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, baik dari pihak penyelenggara upacara maupun keluarga korban.

Jansen menandaskan, penyelidikan kasus ini harus dilakukan secara hati-hati karena menyangkut budaya dan adat. "Kita akan berkonsultasi dengan tokoh agama dan adat," imbuhnya.

Gede tewas setelah tertusuk keris saat mementaskan tari rangda dalam rangkaian upacara Napak Pertiwi di sebuah sanggar di Banjar Blong Gede, Jalan Sutomo No 44 Denpasar, Rabu, 3 Februari 2021 malam. Korban sempat dirawat di RS Wangaya namun akhirnya tidak tertolong.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1878 seconds (0.1#10.140)