Banjir Terjang 8 Desa di Karawang, Ribuan Rumah Terendam

Minggu, 07 Februari 2021 - 11:56 WIB
loading...
Banjir Terjang 8 Desa di Karawang, Ribuan Rumah Terendam
Hujan yang turun terus menerus selama satu pekan mengakibatkan banjir di delapan desa di Karawang. Sedikitnya 2.806 rumah terendam banjir dan 150 jiwa dari 65 KK terpaksa mengungsi. SINDOnews/Nila
A A A
KARAWANG - Hujan yang turun terus menerus selama satu pekan mengakibatkan banjir di delapan desa di Karawang. Sedikitnya 2.806 rumah terendam banjir dan 150 jiwa dari 65 KK terpaksa mengungsi. Banjir paling parah Terjadi di Desa Dauwan Barat, Kecamatan Cikampek merendam ribuan rumah hingga setinggi dada orang dewasa.

"Sampai saat ini sudah delapan desa dan dua kecamatan dilaporkan terjadi banjir . Kami sudah menurunkan petugas ke lokasi banjir. Terakhir kami mengirim 3 unit perahu karet ke Perumahan BMI, Desa Dawuan Barat karena banjir setinggi sekitar 1,5 meter, " kata Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Banjir daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin, Minggu (7/2/21).

Menurut Yasin, dalam sepekan terakhir tercatat sebanyak 2.806 rumah terendam di delapan desa dan dua kecamatan. Namun banjir paling parah terjadi pagi ini, Minggu (7/2/21) yang merendam ribuan rumah di Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) desa Dauwan Barat Kecamatan Cikampek. "Sudah ada tiga perahu karet kita kirim untuk evakuasi warga. Tinggi air mencapai dada orang dewasa, " katanya.

Berdasarkan pemantauan, banjir di perumahan BMI, Desa Dawuan Barat, Kecamata Cikampek, merupakan kejadian tahunan setiap musim hujan. Warga disana mengaku pasrah setiap datang musim hujan pasti kebanjiran. Mereka sudah menyampaikan keluhan agar pemerintah mencari solusi mengatasi banjir di perumahan mereka, namun tak kunjung bisa diatasi. Baca: Penampakan Puncak Gunung Merapi saat Lava Pijar Meleleh 22 Kali.

"Saya sudah bosan setiap musim hujan kita harus mengungsi. Ketinggian air bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter, bahkan bisa sampai getting rumah. Dalam berbagai kesempatan kita sampaikan kepada pemerintah tapi keadaannya tetap tidak berubah, selalu banjir, " kata Jos, salah seorang warga perumahan BMI.

Menurut Jos, banjir kali ini terjadi pada Minggu subuh, setelah semalam hujan terus menerus. Air semakin meninggi hingga mencapai setinggi dada orang dewasa, sekitar pukul 9.00 wib. "Air bisa lebih tinggi lagi jika hujan masih turun terus. Kami putuskan untuk mengungsi karena biasanya air baru surut hingga beberapa hari, "katanya. Baca: Sempat Ditutup karena Banjir, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Kembali Normal.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2470 seconds (0.1#10.140)