Samudra Pasai, Kerajaan Islam Pertama yang Pernah Memukul Mundur Pasukan Majapahit

Minggu, 07 Februari 2021 - 05:03 WIB
loading...
Samudra Pasai, Kerajaan...
Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di nusantara dan terletak di kawasan Selat Malaka pada jalur hubungan laut yang ramai antara dunia Arab, India dan China. (Ist)
A A A
SAMUDRA Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di nusantara dan terletak di kawasan Selat Malaka pada jalur hubungan laut yang ramai antara dunia Arab, India dan China. Tidak ada data pasti yang menyebutkan tahun berdirinya kerajaan Samudra Pasai, namun raja pertama yang memimimpin Samudra Pasai bernama Malikussaleh atau Malik as Salih.

Keindahan dan kemashuran Samudra Pasai diakui oleh petualang dunia Marcopolo yan pernah singgah sekitar tahun 1292. Dimana ketika itu Marcopolo bersama dua ribu pengikutnya tengah mengawal seorang putri dari negeri China menuju Persia.

Di tengah kemakmuran, duka harus menyelimuti Samudra Pasai tepatnya pada tahun 1297, karena raja amat dicintai rakyatnya tersebut wafat. Kesedihan jelas begitu terasa, terutama bagi Muahmmad, putra Malikussaleh sebagai penerus takhta.

Sepeninggal Malikussaleh, kerajaan Samudra Pasai dipimpin oleh Muhammad yang bergelar Malikuddhahir. Sama seperti ayahnya , Malikuddhahir juga memimpin Pasai dengan adil dan bijaksana.

Meski begitu, sempat muncul pemberontakan pada massa kepemimpinan Malikuddhahir, namun pemberontakan tersebut akhirnya bisa ditumpas oleh Samudra Pasai dengan pasukan kerajaanya yang gagah berani dan terlatih.

Malikuddhahir memiliki seorang putra bernama Zainal Abidin yang kemudian menggantikannya setelah ia wafat. Zainal Abidin bergelar Malikuddhahir II.

Sama seperti ayahnya Malikuddhahir II juga memerintah rakyat Pasai dengan adil dan bijaksana. Malikuddahir II menikah dengan anak seorang putri bangsawan dari tanah seberang bernama Jamila.

Dari pernikahan mereka lahirlah seorang anak lelaki dengan nama Khaidar yang tumbuh menjadi lelaki dewasa nan gagah berani. Pada masa pemerintahan Malikuddhahir II, Samudra Pasai kian mengalami kemajuan pesat.

Hingga akhirnya kemajuan Samudra Pasai sampai ke telinga Gajah Mada di Majapahit yang ketika itu tengah berambisi menaklukan seluruh kerajaan nusantara melalui Sumpah Palapanya.

Maka Majapahit pun mengirimkan utusan ke Samudra Pasai untuk memerintahkan supaya kerajaan Islam tersebut tunduk di bawah Majapahit.

Keinginan Majapahit tersebut tentu ditolak mentah-mentah oleh Malikuddhahir II. "Bilang sama Gajah Mada, Samudra Pasai negeri yang berdaulat dan tidak akan tunduk dengan kerajaan manapun termasuk Majapahit," ujar Malikuddhahir II di hadapan utusan Majapahit.

"Hamba hanya menyampaikan pesan tuan. Baiklah pesan tuan juga akan hamba sampaikan pada Majapahit," ujar utusan Majapahit tersebut sembari berpamitan.

Sejak kepergian utusan Majapahit, Malikuddhahir II sadar, jika Majapahit tidak akan tinggal diam dan pasti bakal mengirimkan pasukan untuk menyerangnya. Untuk itu Malikuddhahir II pun memerintahkan panglima perangnya supaya mempersiapkan segala kemungkinan.

Benar saja, setelah mendengar jawaban dari Samudra Pasai, Majapahit langsung mengerahkan pasukannya untuk menyerang Samudra Pasai. Sekitar 50 kapal laut siap menyerang Samudra Pasai. Baca: Nyambi Jadi Bandar Narkoba, DJ asal Swiss Ditangkap di Bali

Melihat kedatangan pasukan Majapahit, Samudra Pasai langsung menyusun kekuatan dengan menyiapkan semua pasukan perangnya. Akhirnya kedua pasukan pun langsung berhadapan di pesisir pantai. "Lebih baik kalian menyerah dan tunduk kepada Majapahit sebelum kami habisi semuanya," ujar panglima perang Majapahit.

Mendengar ancaman itu, panglima Samudra Pasai pun menjawab dengan tenang. "Kami tidak akan menyerahkan sejengkal pun tanah kami," katanya.

Rasa amarah langsung menyelimuti panglima Majapahit mendengar jawaban tersebut. "Baiklah sepertinya kalian memilih mati," ujarnya sembari bersiap memerintahkan prajuritnya untuk berperang.

Perang pun tak terelakan, korban jiwa berjatuhan dari kedua belah pihak. Kalimat takbir terus terdengar dari pasukan Samudra Pasai. Konon perang tersebut berlangsung selama tiga hari dan hanya berhenti saat senja tiba.

Memasuki hari keempat, Malikuddhahir mulai berhitung, ia menilai pasukan Majapahit pasti mulai melemah dan berkurang. Sehingga diambil keputusan untuk melakukan penyergapan langsung ke tenda-tenda penginapan pasukan Majapahit. Baca Juga: Pasca Penangkapan Terduga Teroris, Kapolda Pastikan Situasi Babel Kondusif.

Penyergapan yang dilakukan menjelang pagi itu berlangsung sukses, pasukan Majapahit semuanya menyerah, termasuk sang panglima. Namun oleh Kerajaan Pasai mereka tidak ditawan tapi disuruh kembali ke Majapahit. Meski mengalami kekalahan diperang pertama, Majapahit dikhabarkan tidak menyerah.

Majapahit kembali menyerang Samudra Pasai dengan dipimpin langsung oleh Gajah Mada. Saat penyerangan kedua Majapahit melakukannya dari dua arah, darat dan laut. Tragisnya saat terjadi penyerangan tersebut, tengah terjadi goncangan di Samudra Pasai karena adanya pemberontakan dan perebutan kekuasaan.

Meski pasukan Samudra Pasai berhasil memukul mundur pasukan darat Majapahit, namun pasukan laut Majapahit berhasil masuk ke kota Pasai dan menguasainya.

Sumber:

Buku Samudra Pasai karya Putra Gara, Penerbit Hikmah
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
Dewi Andongsari, Sosok...
Dewi Andongsari, Sosok Ibunda Gajah Mada yang Jarang Diketahui
Perbedaan Pendapat Antar...
Perbedaan Pendapat Antar Wali Songo Konon Buat Bangunan Masjid Agung Demak Goyah
Kisah Jenderal Kostrad...
Kisah Jenderal Kostrad Rudini Geser 3 Jenderal hingga Melenggang Kariernya Jadi KSAD
Transaksi Mata Uang...
Transaksi Mata Uang China Gantikan Uang Lokal Masa Kerajaan Majapahit
7 Fakta Pengkhianatan...
7 Fakta Pengkhianatan Menantu Raja Kertanegara yang Berujung Jatuhnya Singasari
Kisah Jane Foster, Intelijen...
Kisah Jane Foster, Intelijen Amerika yang Memata-matai Soekarno-Hatta Setelah Kemerdekaan Indonesia
3 Daerah Penting di...
3 Daerah Penting di Luar Ibu Kota Kerajaan Majapahit Penopang Perdagangan
Siasat Gayatri Putri...
Siasat Gayatri Putri Raja Singasari Pura-pura Jadi Anak Abdi Dalem untuk Kelabui Pasukan Jayakatwang
Rekomendasi
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Berita Terkini
Misteri Nisan Abad 15...
Misteri Nisan Abad 15 Penyebar Pertama Agama Islam di Malang Raya
2 jam yang lalu
Profil Karaeng Galesong,...
Profil Karaeng Galesong, Putra Sultan Hasanuddin yang Membantu Perlawanan Rakyat Jawa Terhadap Belanda
2 jam yang lalu
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
3 jam yang lalu
Dewi Andongsari, Sosok...
Dewi Andongsari, Sosok Ibunda Gajah Mada yang Jarang Diketahui
5 jam yang lalu
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
14 jam yang lalu
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
14 jam yang lalu
Infografis
7 Mahkota Termahal Kerajaan...
7 Mahkota Termahal Kerajaan Inggris, Ada yang Dilapisi 2.868 Berlian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved