Bawa Keranda Keliling Kampung, Ormas Ini Sosialisasikan Bahaya COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Warga Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya dibuat kaget oleh aksi tim Mojo Tanggap COVID-19 (MTC-19). Dengan mengenakan seragam hazmat dan APD lengkap, mereka berkeliling kampung membawa keranda mayat bertuliskan “KORBAN COVID-19”.
Humas Mojo Tanggap COVID-19 Arik Rahman mengatakan, aksi yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) Kelurahan Mojo yang terdiri dari LPMK Mojo, PKK Kelurahan Mojo, dan Karang Taruna KITA Mojo tersebut merupakan salah satu cara untuk menyosialisasikan pencegahan COVID -19 di wilayah Kelurahan Mojo. (Baca juga: Hasil Swab Tes Negatif, 140 TKI Dipulangkan ke Kampung Halaman)
"Ini adalah upaya dan ikhtiar kami dalam membantu pemerintah dalam pencegahan virus COVID-19 di wilayah Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng,"katanya.
Pihaknya sengaja menampilkan bentuk sosialisasi yang berbeda. Aksi performace art dengan membawa serta replika keranda mayat korban COVID-19 ini, untuk memberikan shock terapi kepada masyarakat sekitaran terdampak.
Shock terapi tersebut terpaksa dilakukan karena Satgas MTC-19 melihat kondisi pertambahan korban terpapar COVID-19 di Surabaya yang semakin bertambah. Menurut dia, warga Surabaya khususnya masyarakat Mojo sendiri hingga saat ini masih di rasa kurang begitu sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dalam kondisi pandemi COVID -19. "Semoga dengan aksi seperti ini masyarakat bisa sadar dan patuh aturan PSBB," tegasnya.
Dalam aksinya, Satgas MTC-19 memberikan imbauan dampak virus apabila masyarakat Mojo tidak mengikuti protokoler keluar rumah seperti imbauan yang sudah di keluarkan pemerintah.
Selain menggunakan fasilitas speaker mobil patroli, dari Tim Puskesmas Mojo membagikan selebaran tentang informasi dan pencegahan virus corona pada masyarakat. Warga yang kedapatan tidak memakai masker juga langsung ditegur dan diberikan masker.
Humas Mojo Tanggap COVID-19 Arik Rahman mengatakan, aksi yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) Kelurahan Mojo yang terdiri dari LPMK Mojo, PKK Kelurahan Mojo, dan Karang Taruna KITA Mojo tersebut merupakan salah satu cara untuk menyosialisasikan pencegahan COVID -19 di wilayah Kelurahan Mojo. (Baca juga: Hasil Swab Tes Negatif, 140 TKI Dipulangkan ke Kampung Halaman)
"Ini adalah upaya dan ikhtiar kami dalam membantu pemerintah dalam pencegahan virus COVID-19 di wilayah Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng,"katanya.
Pihaknya sengaja menampilkan bentuk sosialisasi yang berbeda. Aksi performace art dengan membawa serta replika keranda mayat korban COVID-19 ini, untuk memberikan shock terapi kepada masyarakat sekitaran terdampak.
Shock terapi tersebut terpaksa dilakukan karena Satgas MTC-19 melihat kondisi pertambahan korban terpapar COVID-19 di Surabaya yang semakin bertambah. Menurut dia, warga Surabaya khususnya masyarakat Mojo sendiri hingga saat ini masih di rasa kurang begitu sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dalam kondisi pandemi COVID -19. "Semoga dengan aksi seperti ini masyarakat bisa sadar dan patuh aturan PSBB," tegasnya.
Dalam aksinya, Satgas MTC-19 memberikan imbauan dampak virus apabila masyarakat Mojo tidak mengikuti protokoler keluar rumah seperti imbauan yang sudah di keluarkan pemerintah.
Selain menggunakan fasilitas speaker mobil patroli, dari Tim Puskesmas Mojo membagikan selebaran tentang informasi dan pencegahan virus corona pada masyarakat. Warga yang kedapatan tidak memakai masker juga langsung ditegur dan diberikan masker.
(nbs)