DKI Tidak Ada Rencana Lockdown, Ini Saran Epidemiolog ke Pemerintah Pusat

Sabtu, 06 Februari 2021 - 07:17 WIB
loading...
DKI Tidak Ada Rencana...
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwasanya yang harus dilakukan adalah pengetatan pemberlakuan PSBB, ditambah penguatan 3T.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menyampaikan Pemprov DKI tidak pernah merencanakan kebijakan lockdown atau karantina wilayah akhir pekan. Pemprov DKI saat ini masih melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sesuai dengan arahan pusat soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah Pusat.

Menaggapi itu, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwasanya yang harus dilakukan adalah pengetatan pemberlakuan PSBB, ditambah penguatan 3T, yakni testing, tracing, treatment. Penguatan 3T tersebut sambung Dicky, semestinya juga dilakukan di seluruh daerah Pulau Jawa, bukan hanya DKI saja.

"Memang yang harus dilakukan ya PSBB. PSBB itu ya tentu ada penguatan aspek 3T yang harus luar biasa. Bukan hanya di DKI saja tetapi seluruh daerah, enggak bisa DKI saja atau Bodetabek saja. Tapi semua daerah di Jawa ini," kata Dicky saat dihubungi, Sabtu (6/2/2021).

Dia menjelaskan, jika pemberlakuan PSBB Serentak itu dirasa berat, pihak pemerintah daerah dapat memilih opsi lain. Opsi tersebut, yaitu pembatasan mobilisasi dan interaksi. "Ini yang harus dilakukan untuk perbaikan respons pandemi. Enggak bisa ditunda lagi, harus segera," ujarnya. Baca: Jakarta Lockdown Akhir Pekan? Ini Jawaban Lugas Wagub DKI Riza Patria

Selain itu, Dicky juga menyoroti Undang-Undang Nomor 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan atau UU Kekarantinaan Kesehatan. Menurutnya, DPR seharusnya dapat melakukan pengkajian atas UU tersebut karena dinilai sudah tidak responsif.

"Strategi yang ada di situ (UU Karantina Kesehatan) sulit diterapkan karena memberatkan. Ternyata kan harus semua penduduk disuplai kalau melakukan lockdown itu, ada sampai pakan ternaknya. Tentu itu berat bagi pemerintah daerah atau pusat," ujarnya.

Atas hal tersebutlah, saat ini banyak bermunculan berbagai macam inovasi pembatasan yang hanya berbeda nama, tetapi substansinya kurang lebih sama. Jika dibiarkan, maka hal itu kurang efisien karena akan menyebabkan tidak adanya sinergi antara masyarakat dan pemerintah selaku pembuat kebijakan.

"Artinya regulasinya tidak bisa dipakai secara efektif. Saya kira sudah waktunya dikaji UU ini, apa perlu cepat direvisi untuk ke depannya menjadi lebih responsif," tuturnya.

Pengkajian atas UU tersebut, kata Dicky, tentunya akan memiliki dampak positif yang panjang. Menurutnya, hal itu dapat dilakukan untuk kemungkinan terburuk saat negara tertimpa pandemi lain di masa yang akan datang."Tidak hanya untuk saat pandemi sekarang ini yang relatif masa krtisinya bisa sampai dua tahun. Ke depan bisa juga untuk rencana menghadapi pandemi selanjutnya," ucapnya.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
Pemprov Jakarta Buka...
Pemprov Jakarta Buka Lowongan Damkar, Ini Syaratnya
Majukan UMKM, HIPMI...
Majukan UMKM, HIPMI Jaya Perkuat Kolaborasi dengan Pemprov Jakarta
BI Jakarta Gelar Bazar...
BI Jakarta Gelar Bazar Murah di Kepulauan Seribu
Anggota DPRD Lukmanul...
Anggota DPRD Lukmanul Hakim: Jakarta Job Fair Harus Bermanfaat Bagi Pencari Kerja
Pemprov DKI Buka Gelombang...
Pemprov DKI Buka Gelombang II Mudik Gratis Mulai Hari Ini, Tersedia 5.459 Kursi Kosong
Jangan Main Petasan...
Jangan Main Petasan di Jakarta, Sanksinya Bisa Dipenjara hingga Denda Rp50 Juta
Dharma Jaya Resmikan...
Dharma Jaya Resmikan Hub Channel Pertama di Cengkareng
Ceramah di Masjid Salman...
Ceramah di Masjid Salman ITB, Anies Baswedan Ingatkan Pentingnya Berpikir Kritis demi Indonesia
Rekomendasi
Cerita Dosen Undip Berlebaran...
Cerita Dosen Undip Berlebaran Pertama Kali di Jerman untuk Kuliah di Kampusnya BJ Habibie
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
Mualaf, Ruben Onsu Temukan...
Mualaf, Ruben Onsu Temukan Ketenangan dan Kedamaian yang Sudah Lama Dicari
Berita Terkini
Arus Lalin Hari Kedua...
Arus Lalin Hari Kedua Lebaran Meningkat, Contraflow KM 55-65 Arah Cikampek Dibuka
21 menit yang lalu
Misteri Nisan Abad 15...
Misteri Nisan Abad 15 Penyebar Pertama Agama Islam di Malang Raya
2 jam yang lalu
Profil Karaeng Galesong,...
Profil Karaeng Galesong, Putra Sultan Hasanuddin yang Membantu Perlawanan Rakyat Jawa Terhadap Belanda
3 jam yang lalu
Siasat Raden Wijaya...
Siasat Raden Wijaya Pukul Mundur Pasukan Tartar Mongol yang Dikenal Tangguh
3 jam yang lalu
Dewi Andongsari, Sosok...
Dewi Andongsari, Sosok Ibunda Gajah Mada yang Jarang Diketahui
6 jam yang lalu
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
15 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved