Anggota DPRD Lukmanul Hakim: Jakarta Job Fair Harus Bermanfaat Bagi Pencari Kerja
loading...

Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim meminta Jakarta Job Fair bermanfaat bagi pencari kerja di Jakarta. Foto/istimewa
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim meminta Jakarta Job Fair yang akan digelar setiap bulan di 44 kecamatan di Jakarta oleh Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Pemrov Jakarta harus bermanfaat langsung bagi pencari kerja .
Dengan demikian, Jakarta Job Fair diharapkan bisa mengurangi tingkat pengangguran di Jakarta yang posisinya masih di atas tingkat pengangguran rata-rata secara nasional.
“Saya ingatkan Disnakertransgi Jakarta untuk mempersiapkan dengan sungguh-sungguh serta melaksanakannya secara baik supaya program Jakarta Job fair yang dibiayai APBD Jakarta benar-benar bisa memberi manfaat yang jelas. Jangan sampai asal-asalan saja sekadar untuk memenuhi program,” kata anggota DPRD Jakarta Lukmanul Hakim, Kamis (20/3/2025).
Bang Lukman mengaku malu melihat tingkat pengangguran Jakarta berada di atas rata-rata nasional. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta pada Agustus 2024 tercatat sebesar 6,21%. Meski ada penurunan sebesar 0,32% dibandingkan Agustus 2023, namun masih berada di atas Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Nasional Agustus 2024 yang tercatat sebesar 4,91%.
“Kita malulah dengan kondisi ini. Selama ini ada persepsi Jakarta dan sekitarnya adalah penyedia lapangan kerja sehingga orang-orang berdatangan ke sini. Yang terjadi sekarang, warga Jakarta banyak yang menjadi pengangguran. Ini ironis,” ujar Bang Lukman.
Untuk itulah Lukman berharap bursa kerja yang diselenggarakan Disnakertransgi Jakarta bisa membantu mengurangi jumlah pengangguran di Jakarta.
“Jakarta Job Fair harus bisa menjadi jembatan yang efektif dan efisien antara pencari kerja dan industri yang membutuhkan tenaga kerja. Bisa jadi ada orang yang menggangur karena keterbatasannya terhadap akses informasi tentang lowongan kerja yang ada. Kondisi ini, harus bisa diminimalisasi dengan bursa kerja resmi,” ujarnya.
Lukman juga meminta agar momentum Jakarta Job Fair dimanfaatkan untuk mensosialisasikan keberadaan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) khususnya jenis program-program pelatihan yang diselenggarakannya. Saat ini Jakarta memiliki 5 PPKD yang tersebar di lima kota administratif, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Secara umum, kata Lukman, harus diakui kalau masyarakat belum mengenal secara lengkap keberadaan dan fungsi PPKD Jakarta. Ada kesenjangan pemahaman yang mengakibatkan pencari kerja yang belum memiliki keahlian seperti berhadapan dengan jalan buntu.
“PPKD rajin-rajinlah berkomunikasi dengan masyarakat. Kan tiap PPKD adaSatuan Pelaksana Pengendalian dan Pemasaran. Maksimalkan perannya. Malulah, masak pengangguran di Jakarta di atas rata-rata nasional,” tukasnya.
Dengan demikian, Jakarta Job Fair diharapkan bisa mengurangi tingkat pengangguran di Jakarta yang posisinya masih di atas tingkat pengangguran rata-rata secara nasional.
“Saya ingatkan Disnakertransgi Jakarta untuk mempersiapkan dengan sungguh-sungguh serta melaksanakannya secara baik supaya program Jakarta Job fair yang dibiayai APBD Jakarta benar-benar bisa memberi manfaat yang jelas. Jangan sampai asal-asalan saja sekadar untuk memenuhi program,” kata anggota DPRD Jakarta Lukmanul Hakim, Kamis (20/3/2025).
Bang Lukman mengaku malu melihat tingkat pengangguran Jakarta berada di atas rata-rata nasional. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta pada Agustus 2024 tercatat sebesar 6,21%. Meski ada penurunan sebesar 0,32% dibandingkan Agustus 2023, namun masih berada di atas Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Nasional Agustus 2024 yang tercatat sebesar 4,91%.
“Kita malulah dengan kondisi ini. Selama ini ada persepsi Jakarta dan sekitarnya adalah penyedia lapangan kerja sehingga orang-orang berdatangan ke sini. Yang terjadi sekarang, warga Jakarta banyak yang menjadi pengangguran. Ini ironis,” ujar Bang Lukman.
Untuk itulah Lukman berharap bursa kerja yang diselenggarakan Disnakertransgi Jakarta bisa membantu mengurangi jumlah pengangguran di Jakarta.
“Jakarta Job Fair harus bisa menjadi jembatan yang efektif dan efisien antara pencari kerja dan industri yang membutuhkan tenaga kerja. Bisa jadi ada orang yang menggangur karena keterbatasannya terhadap akses informasi tentang lowongan kerja yang ada. Kondisi ini, harus bisa diminimalisasi dengan bursa kerja resmi,” ujarnya.
Lukman juga meminta agar momentum Jakarta Job Fair dimanfaatkan untuk mensosialisasikan keberadaan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) khususnya jenis program-program pelatihan yang diselenggarakannya. Saat ini Jakarta memiliki 5 PPKD yang tersebar di lima kota administratif, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Secara umum, kata Lukman, harus diakui kalau masyarakat belum mengenal secara lengkap keberadaan dan fungsi PPKD Jakarta. Ada kesenjangan pemahaman yang mengakibatkan pencari kerja yang belum memiliki keahlian seperti berhadapan dengan jalan buntu.
“PPKD rajin-rajinlah berkomunikasi dengan masyarakat. Kan tiap PPKD adaSatuan Pelaksana Pengendalian dan Pemasaran. Maksimalkan perannya. Malulah, masak pengangguran di Jakarta di atas rata-rata nasional,” tukasnya.
(cip)
Lihat Juga :