Diterjang Pandemi COVID-19, Kunjungan Wisman ke Jawa Timur Hanya 34.977
loading...
A
A
A
SURABAYA - Selama Januari - Desember 2020, jumlah wisatawan mancanegara ( wisman ) yang masuk Jawa Timur (Jatim) hanya 34.977 kunjungan. Jumlah itu merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.
Secara umum, pola kedatangan wisman ke provinsi ini pada bulan Januari-Desember selama tiga tahun terakhir semakin menunjukkan tren menurun. Pada tahun 2020 jumlah kunjungan wisman lebih rendah dibandingkan tahun 2019. Yaitu dari 243.899 kunjungan menjadi 34.977 kunjungan. Sedangkan dibanding Januari - Desember 2018 dengan jumlah wisman 320.529 kunjungan.
Baca juga: Kunjungan Wisman Anjlok 75,03% di 2020, Tantangan Masih Berat di 2021
"Pariwisata merupakan salah satu sektor paling terdampak pandemi COVID-19. Larangan orang asing masuk wilayah Indonesia yang diterapkan mulai April 2020, mempengaruhi jumlah wisman ke Indonesia, khususnya ke Jatim," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Dadang Hardiwan, Rabu (3/2/2021).
Meskipun jumlah kunjungan wisman di bulan Juni 2020 sempat mengalami peningkatan, kata dia, akan tetapi jumlah kunjungan wisman secara total pada tahun 2020 masih jauh dari kondisi normal jumlah kunjungan wisman di Jatim. "Ke depan, ketika kondisi sudah normal, dengan tatanan yang baru, tentunya diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan wisman ke Jatim," ujar Dadang.
Baca juga: Longsor dan Banjir Terjang Pujon, Jalur Malang-Kediri Putus Total
Sementara itu, jumlah wisman ke Jatim selama Desember 2020 naik sebesar 23,19% dibanding bulan sebelumnya. Dari 69 kunjungan menjadi 85 kunjungan. Namun, jumlah kunjungan wisman Desember 2020 turun sebesar 99,59% dibandingkan jumlah wisman periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 20.546 kunjungan.
Selama periode Januari - Desember 2020, wisman terbanyak berkebangsaan Malaysia yang mencapai 10.579 kunjungan dengan kontribusi sebesar 30,25%. Diikuti kebangsaan Singapura dengan 3.966 kunjungan dengan kontribusi sebesar 11,34%. Lalu wisman dari Tiongkok sebanyak 2.302 kunjungan dengan kontribusi sebesar 6,58%.
Secara umum, pola kedatangan wisman ke provinsi ini pada bulan Januari-Desember selama tiga tahun terakhir semakin menunjukkan tren menurun. Pada tahun 2020 jumlah kunjungan wisman lebih rendah dibandingkan tahun 2019. Yaitu dari 243.899 kunjungan menjadi 34.977 kunjungan. Sedangkan dibanding Januari - Desember 2018 dengan jumlah wisman 320.529 kunjungan.
Baca juga: Kunjungan Wisman Anjlok 75,03% di 2020, Tantangan Masih Berat di 2021
"Pariwisata merupakan salah satu sektor paling terdampak pandemi COVID-19. Larangan orang asing masuk wilayah Indonesia yang diterapkan mulai April 2020, mempengaruhi jumlah wisman ke Indonesia, khususnya ke Jatim," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Dadang Hardiwan, Rabu (3/2/2021).
Meskipun jumlah kunjungan wisman di bulan Juni 2020 sempat mengalami peningkatan, kata dia, akan tetapi jumlah kunjungan wisman secara total pada tahun 2020 masih jauh dari kondisi normal jumlah kunjungan wisman di Jatim. "Ke depan, ketika kondisi sudah normal, dengan tatanan yang baru, tentunya diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan wisman ke Jatim," ujar Dadang.
Baca juga: Longsor dan Banjir Terjang Pujon, Jalur Malang-Kediri Putus Total
Sementara itu, jumlah wisman ke Jatim selama Desember 2020 naik sebesar 23,19% dibanding bulan sebelumnya. Dari 69 kunjungan menjadi 85 kunjungan. Namun, jumlah kunjungan wisman Desember 2020 turun sebesar 99,59% dibandingkan jumlah wisman periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 20.546 kunjungan.
Selama periode Januari - Desember 2020, wisman terbanyak berkebangsaan Malaysia yang mencapai 10.579 kunjungan dengan kontribusi sebesar 30,25%. Diikuti kebangsaan Singapura dengan 3.966 kunjungan dengan kontribusi sebesar 11,34%. Lalu wisman dari Tiongkok sebanyak 2.302 kunjungan dengan kontribusi sebesar 6,58%.
(msd)