WNA Asal Myanmar Ditemukan Tewas Tergantung di Dalam Kamar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Warga Negara Asing (WNA) asal Myanmar berinisial MN (35), ditemukan tergantung di dalam kamarnya Pondok Nugraha, Jalan Dg Tata 1, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar Selasa (2/2/2021).
Kasubag Humas Polrestabes Makassar , Kompol Supriady Idrus menyatakan, imigran tersebut berinisial MN (35) asal Myanmar. Korban ditemukan menggantung menggunakan tali warna biru. MN kala itu berpakaian gamis putih, menggunakan sarung dan kopiah.
"Betul, sementara Polsek Tamalate lakukan olah tempat kejadian perkara didampingi personel Dokpol Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar. Informasi kita dapat dari laporan warga setempat," kata Supriady kepada Sindonews.
Kapolsek Tamalate, Kompol Arif Amirudin mengatakan, kondisi korban pertama kali ditemukan oleh Hamid yang juga adalah imigran asal Somalia. Hamid kata Arif curiga dengan bau busuk dari dalam kamar rekannya itu.
"Saksi lalu mengetuk pintu korban, namun tidak ada jawaban. Akhirnya turun ke lantai bawah panggil pengelola pondok untuk minta kunci serep, tapi ternyata kuncinya tidak bisa dipakai. Akhirnya didobrak lah pintunya," jelas Arif.
Lebih lanjut dijelaskan Arif, hasil pemeriksaan dan koordinasi dengan Dokpol, MN diduga kuat bunuh diri . "Tapi untuk hasil pastinya kita masih tunggu dari pemeriksaan di RS Bhayangkara. Tanda-tanda penganiayaan tidak ditemukan, di dalam kamar dia sendiri, kamar 97 lantai 2," terangnya.
Dia mengatakan, kondisi saat ditemukan sudah membusuk , diperkiraan kurang lebih 2 kali 24 jam. "Hasil temuan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ungkap perwira menengah polri satu bunga ini.
Untuk mengusut penyebab pasti kematian MN, sambung Arif, pihaknya memeriksa dua orang saksi. Di antaranya Hamid, rekan korban dan Radjab, teknisi bangunan Pondok Nugraha.
"Keterangan saksi dibutuhkan untuk tahu penyebab kematian korban ," tegas Arif.
Teknisi Bangunan Pondok Nugraha, Abdul Radjab mengaku MN sudah hampir lima hari tidak kelihatan salat berjamaah di Masjid Pondok.
"Karena sakit, kurang tahu sakit apa. Baru satu tahun ditempati kamar. Memang di sini rata-rata imigran penghuninya," ungkap pria 47 tahun itu.
Kini jenazah MN telah dibawa tim Dokpol Polda Sulsel ke Rumah Sakit Bhayangkara guna penanganan lanjutan. Di lokasi juga telah dipasang garis polisi untuk mensterilkan tempat kejadian perkara. (Baca Juga:Suyani Gantung Diri Diduga Usai Habisi 2 Anaknya, Ini Pemicunya)
Kasubag Humas Polrestabes Makassar , Kompol Supriady Idrus menyatakan, imigran tersebut berinisial MN (35) asal Myanmar. Korban ditemukan menggantung menggunakan tali warna biru. MN kala itu berpakaian gamis putih, menggunakan sarung dan kopiah.
"Betul, sementara Polsek Tamalate lakukan olah tempat kejadian perkara didampingi personel Dokpol Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar. Informasi kita dapat dari laporan warga setempat," kata Supriady kepada Sindonews.
Kapolsek Tamalate, Kompol Arif Amirudin mengatakan, kondisi korban pertama kali ditemukan oleh Hamid yang juga adalah imigran asal Somalia. Hamid kata Arif curiga dengan bau busuk dari dalam kamar rekannya itu.
"Saksi lalu mengetuk pintu korban, namun tidak ada jawaban. Akhirnya turun ke lantai bawah panggil pengelola pondok untuk minta kunci serep, tapi ternyata kuncinya tidak bisa dipakai. Akhirnya didobrak lah pintunya," jelas Arif.
Lebih lanjut dijelaskan Arif, hasil pemeriksaan dan koordinasi dengan Dokpol, MN diduga kuat bunuh diri . "Tapi untuk hasil pastinya kita masih tunggu dari pemeriksaan di RS Bhayangkara. Tanda-tanda penganiayaan tidak ditemukan, di dalam kamar dia sendiri, kamar 97 lantai 2," terangnya.
Dia mengatakan, kondisi saat ditemukan sudah membusuk , diperkiraan kurang lebih 2 kali 24 jam. "Hasil temuan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ungkap perwira menengah polri satu bunga ini.
Untuk mengusut penyebab pasti kematian MN, sambung Arif, pihaknya memeriksa dua orang saksi. Di antaranya Hamid, rekan korban dan Radjab, teknisi bangunan Pondok Nugraha.
"Keterangan saksi dibutuhkan untuk tahu penyebab kematian korban ," tegas Arif.
Teknisi Bangunan Pondok Nugraha, Abdul Radjab mengaku MN sudah hampir lima hari tidak kelihatan salat berjamaah di Masjid Pondok.
"Karena sakit, kurang tahu sakit apa. Baru satu tahun ditempati kamar. Memang di sini rata-rata imigran penghuninya," ungkap pria 47 tahun itu.
Kini jenazah MN telah dibawa tim Dokpol Polda Sulsel ke Rumah Sakit Bhayangkara guna penanganan lanjutan. Di lokasi juga telah dipasang garis polisi untuk mensterilkan tempat kejadian perkara. (Baca Juga:Suyani Gantung Diri Diduga Usai Habisi 2 Anaknya, Ini Pemicunya)
(agn)