Kalimantan Selatan Banjir Lagi, BNPB: 1.843 Jiwa Terdampak
loading...
A
A
A
BALANGAN - Banjir kembali melanda Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir kali ini melanda delapan desa di dua kecamatan, Kabupaten Balangan, Kalsel, Senin (1/2/2021) pukul 08.30 waktu setempat atau WITA.
Pada bulan Januari 2021 lalu, lebih dari 10 kabupaten di Provinsi Kalsel terdampak banjir , salah satunya Kabupaten Balangan. Hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air Sungai Batangan dan Sungai Pitap meluap. Saat itu, ada enam kecamatan di kabupaten Balangan terdampak banjir.
“Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang disertai kiriman air dari Kecamatan Tebing Tinggi,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dari keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Selasa (2/2/2021).
Raditya mengungkapkan berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan menginformasikan delapan desa di dua kecamatan terdampak meliputi Desa Tundakan Hulu, Ambakiang, Putat Basiun, Awayan, Badalungga dan Badalungga Hilir di Kecamatan Awayan. Sedangkan di Kecamatan Batumandi, desa terdampak antara lain Desa Tariwin dan Lok Batu.
Sementara itu, kata Raditya sebanyak 1.843 jiwa terdampak banjir. “Jumlah populasi terdampak di wilayah tersebut mencapai 483 KK atau 1.843 jiwa. BPBD setempat melaporkan bahwa banjir berdampak pada 452 unit rumah, 2 pustu, 2 tempat ibadah, 1 unit kantor dan 1 pasar. Selain itu, sekitar 15 hektar sawah tergenang banjir. Saat kejadian, tinggi muka air mencapai 150 cm,” ungkap Raditya.
Raditya mengatakan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Sementara dari pantauan BNPB, genangan sudah mulai menurun. “Menyikapi bencana yang terjadi pagi tadi, BPBD segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” katanya. Baca: Guru Besar IAIN Bukittinggi Meninggal Dunia Terpapar COVID-19.
Diketahui, kabupaten Balangan ini termasuk salah satu kabupaten dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK sebanyak 8 kecamatan berada pada potensi tersebut dengan luas 18.024 hektar.
Secara umum, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga dua hari mendatang. Baca: Nyambi Jadi Pengedar Sabu, Buruh Harian Ditangkap Polisi.
Raditya juga menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. “Identifikasi bahaya, kerentanan dan kapasitas di sekitar dan keluarga Anda sehingga risiko dapat diminimalkan atau bahkan dihindari,” pungkasnya.
Pada bulan Januari 2021 lalu, lebih dari 10 kabupaten di Provinsi Kalsel terdampak banjir , salah satunya Kabupaten Balangan. Hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air Sungai Batangan dan Sungai Pitap meluap. Saat itu, ada enam kecamatan di kabupaten Balangan terdampak banjir.
“Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang disertai kiriman air dari Kecamatan Tebing Tinggi,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dari keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Selasa (2/2/2021).
Raditya mengungkapkan berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan menginformasikan delapan desa di dua kecamatan terdampak meliputi Desa Tundakan Hulu, Ambakiang, Putat Basiun, Awayan, Badalungga dan Badalungga Hilir di Kecamatan Awayan. Sedangkan di Kecamatan Batumandi, desa terdampak antara lain Desa Tariwin dan Lok Batu.
Sementara itu, kata Raditya sebanyak 1.843 jiwa terdampak banjir. “Jumlah populasi terdampak di wilayah tersebut mencapai 483 KK atau 1.843 jiwa. BPBD setempat melaporkan bahwa banjir berdampak pada 452 unit rumah, 2 pustu, 2 tempat ibadah, 1 unit kantor dan 1 pasar. Selain itu, sekitar 15 hektar sawah tergenang banjir. Saat kejadian, tinggi muka air mencapai 150 cm,” ungkap Raditya.
Raditya mengatakan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Sementara dari pantauan BNPB, genangan sudah mulai menurun. “Menyikapi bencana yang terjadi pagi tadi, BPBD segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” katanya. Baca: Guru Besar IAIN Bukittinggi Meninggal Dunia Terpapar COVID-19.
Diketahui, kabupaten Balangan ini termasuk salah satu kabupaten dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK sebanyak 8 kecamatan berada pada potensi tersebut dengan luas 18.024 hektar.
Secara umum, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga dua hari mendatang. Baca: Nyambi Jadi Pengedar Sabu, Buruh Harian Ditangkap Polisi.
Raditya juga menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor. “Identifikasi bahaya, kerentanan dan kapasitas di sekitar dan keluarga Anda sehingga risiko dapat diminimalkan atau bahkan dihindari,” pungkasnya.
(nag)