Tiba di Majene, RS Terapung Ksatria Airlangga Langsung Operasi 7 Korban Gempa

Kamis, 28 Januari 2021 - 15:04 WIB
loading...
Tiba di Majene, RS Terapung...
Operasi langsung dilakukan di RS Terapung Ksatria Airlangga pada para korban gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga bersandar di Majene , Sulawesi Barat dan langsung merawat puluhan pasien serta menjalankan 7 operasi korban gempa bumi .

Direktur Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga dr Agus Harianto SpB menuturkan, rute arah kapal diubah ke Majene karena sesuai laporan pelayanan di Mamuju sudah cukup lengkap. Fasilitas-fasilitas kesehatan di sana mulai berfungsi. Ditambah dukungan TNI melalui KRI Soeharso.



"Rumah sakit regional sudah berfungsi melayani tindakan operasi. Rumah sakit yang lain juga sudah berfungsi. Termasuk dari KRI Soeharso sudah melakukan pelayanan," kata Agus, Kamis (28/1/2021).



Dia melanjutkan, Majene merupakan pusat epicentrum gempa Sulawesi Barat. Di sana, pelayanan medis masih sangat minim. Kehadiran Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga memberikan angin segar bagi para korban untuk segera dirawat. "Kami ingin mendekatkan diri kepada korban yang dekat dengan epicentrum gempa," jelasnya.

Agus menambahkan, pelayanan medis semacam rumah sakit yang dekat di Majene memang tidak ada. Lokasi Rumah sakit Majene dari pusat gempa cukup jauh. Dibutuhkan waktu 50 menit dari Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga ke Rumah Sakit Majene. Lalu dari Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga ke Malunda, dibutuhkan waktu 50 menit pula.

"Posisi kami berada di tengah-tengah Kecamatan Malunda dan Rumah Sakit Majene," katanya.

Saat ini, katanya, Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga lebih banyak turun kepada masyarakat untuk mencari kasus trauma yang belum terlayani. Ada berbagai macam alasan. "Kita akan coba persuasif kepada korban untuk mau menjalani tindakan operasi. Itu fokus kita," ungkapnya.

Bukan hanya pelayanan medis di kapal, relawan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga juga melakukan kegiatan ekstrahospital (di luar penanganan medis). Di antaranya, mendirikan dapur pengungsi yang bisa menghasilkan 600–700 nasi bungkus dan menyediakan air bersih. Termasuk mengunjungi dan menghibur masyarakat dalam rangka trauma healing.

Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga merupakan kapal pinisi 114 GT (Gross tonnage) dengan peralatan medis dan obat-obatan. Sebagaimana rumah sakit, di dalam kapal juga terdapat ruang operasi dan layanan medis lainnya.

Terhitung sejak Senin, 25 Januari 2021, Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga memberikan pelayanan kepada 35 pasien dan melakukan 7 tindakan operasi dengan dibantu oleh dokter ortopedi dan dokter bedah umum. "Kami masih akan meng-update terkait jumlah penanganan pasien," kata Agus.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2631 seconds (0.1#10.140)