Potensi Bahaya Merapi ke Barat Daya, Pemkab Sleman Pulangkan Pengungsi 26 Januari

Minggu, 24 Januari 2021 - 06:04 WIB
loading...
Potensi Bahaya Merapi ke Barat Daya, Pemkab Sleman Pulangkan Pengungsi 26 Januari
Para pengungsi di barak Glagaharjo mendapat pendampingan dari aparat, Sabtu (23/1/2021). Foto/Ist.
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman memutuskan warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, yang sekarang mengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, boleh pulang ke rumahnya, Selasa (26/1/2021).



Untuk kepulangan pengungsi ini, Pemkab Sleman telah membuat surat edaran (SE) No. 361/0178 tertanggal 20 Januari 2021 yang ditandatangi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya.

Keputusan ini sebagai tindaklanjut rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) soal perubahan potensi bahaya aktivitas Gunung Merapi , yaitu tidak lagi ke tenggara tetapi ke selatan barat daya.



Data posko pengungsian hingga Sabtu (23/1/2021) masih ada 173 pengungsi. Rinciannya lansia 54 orang, dewasa 62 orang, 20 anak-anak, satu balita, 11 bayi, dua ibu hamil, ibu menyusui 12 orang, dan disabilitas 11 orang.

Harda Kisyawa mengatakan, pemulangan pengungsi menunggu 26 Januari 2021, karena masih melaksaan Pemberlakuakn Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari 11-25 Januari 2021. Baru nanti 26 Januari 2021 warga Kalitengah Lor, yang berada di pengungsian Glagaharjo, termasuk ternak yang dievakuasi di Kandang Singlar, maupun kandang darurat di dekat barak pengungsian diperbolehkan untuk dipulangkan.



"Namun jika nantinya kondisi Gunung Merapi meningkat, dan ada pembaharuan kembali rekomendasi dari BPPTKG, maka pengungsi maupun ternak bisa diungsikan kembali," kata Harda, Sabtu (23/1/2021).

Mengenai kawasan wisata di sekitar lereng Merapi , Harda menjelaskan, untuk Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo, dan Wisata Religi Turgo, tetap ditutup. Untuk kegiatan penambangan sendiri, hingga saat ini masih tidak diperbolehkan. "Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi , dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dihentikan," jelasnya.



Harda menambahkan, karena Januari-Februari 2021 masuk musim penghujan, meminta semua pihak untuk mengantisipasi adanya ancaman banjir lahar hujan. Khususnya mereka yang berada di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi .

Panemu Cangkringan, Suparmono mengatakan, untuk pemulangan pengusngsi nanti akan diurus oleh Unit Pelaksana Kalurahan Glagaharjo, dibantu relawan lokal Komunitas Siaga Merapi (KSM) dan didampingi Muspika Cangkringan. "Pemulangan nanti juga dengan menerapkan protokol kesehatan," paparnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2003 seconds (0.1#10.140)