Pemprov Jatim Siapkan 3 Lokasi Proyek Penanganan Banjir Kali Lamong di Gresik
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak melakukan peninjauan di Bendung Karet Kebomas, Kabupaten Gresik , Rabu (20/1/2021).
Peninjauan dilakukan untuk mengetahui secara detail lokasi mana yang perlu ditangani sebagai skala prioritas penanganan banjir akibat luapan Kali Lamong.
Setidaknya, ada tiga titik potensi yang menjadi prioritas penanganan. Yakni di Waduk Bunder, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Desa Tambakberas, Kecamatan Cerme, dan Bendung Karet di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas. Ketiga berlokasi di Kabupaten Gresik.
"Sebenarnya Pemkab Gresik sudah menganggarkan dan sudah melakukan studi penyiapan pengadaan lahan. Namun kemungkinan butuh sedikit waktu untuk memproses, ini yang kita cocokkan sampai menentukan titik-titik prioritasnya," kata Emil saat meninjau bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemkab Gresik.
Dia menjelaskan, setelah melihat titik mana yang akan dikerjakan, selanjutnya akan dimasukkan sebagai studi untuk bisa dilihat apakah kemudian akan direvitalisasi.
"Tapi yang paling penting juga menjadi calon lokasi untuk melakukan penanganan, tapi sekali lagi akan dilihat skala-skala urgensinya terutama pemukiman yang terdampak," jelasnya.
Emil menambahkan, setiap daerah memiliki skala urgensi masing-masing dan berpotensi menjadi prioritas penanganan banjir. Utamanya di Kabupaten Gresik. Seperti daerah Tambakberas Kecamatan Cerme yang apabila banjir bisa sampai 17 hari lamanya.
"Kemudian Bendungan Karet di Kedanyang Kecamatan Kebomas yang telah dibangun sejak 1993. Namun sudah tidak berfungsi karena karetnya jebol dan belum ada penanganan," tandas Emil.
Mantan Bupati Trenggalek ini menerangkan, penanganan banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik merupakan salah satu prioritas Pemprov Jatim.
Baca juga: Terima 3 Penghargaan MURI, Ketua PDIP Jatim Sebut Kader Partai Harus Peduli Lingkungan
Dia berharap, akan ada progres dalam penanganan banjir di Kali Lamong. Karena menurutnya, butuh waktu dari setiap tahapan yang dilakukan untuk upaya penanganan banjir.
"Mudah-mudahan dari hari ini kita bisa mengerjakan berbagai opsi teknis sehingga walaupun tidak langsung tuntas kita selalu beberapa langkah maju dalam menangani banjir di Kali Lamong," pungkasnya.
Baca juga: Polsek Jambangan Bongkar Sindikat Pengedar Uang Palsu, Temukan Rp245 Juta
Sementara itu, Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudianto mengapresiasi langkah Pemprov Jatim yang telah memberikan kejelasan terkait kesiapan Kabupaten Gresik dalam penyediaan lahan untuk penanganan banjir Kali Lamong.
"Saya harap, dengan kejelasan tersebut penanganan banjir luapan Kali Lamong bisa segera dilaksanakan," katanya.
Peninjauan dilakukan untuk mengetahui secara detail lokasi mana yang perlu ditangani sebagai skala prioritas penanganan banjir akibat luapan Kali Lamong.
Setidaknya, ada tiga titik potensi yang menjadi prioritas penanganan. Yakni di Waduk Bunder, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Desa Tambakberas, Kecamatan Cerme, dan Bendung Karet di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas. Ketiga berlokasi di Kabupaten Gresik.
"Sebenarnya Pemkab Gresik sudah menganggarkan dan sudah melakukan studi penyiapan pengadaan lahan. Namun kemungkinan butuh sedikit waktu untuk memproses, ini yang kita cocokkan sampai menentukan titik-titik prioritasnya," kata Emil saat meninjau bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemkab Gresik.
Dia menjelaskan, setelah melihat titik mana yang akan dikerjakan, selanjutnya akan dimasukkan sebagai studi untuk bisa dilihat apakah kemudian akan direvitalisasi.
"Tapi yang paling penting juga menjadi calon lokasi untuk melakukan penanganan, tapi sekali lagi akan dilihat skala-skala urgensinya terutama pemukiman yang terdampak," jelasnya.
Emil menambahkan, setiap daerah memiliki skala urgensi masing-masing dan berpotensi menjadi prioritas penanganan banjir. Utamanya di Kabupaten Gresik. Seperti daerah Tambakberas Kecamatan Cerme yang apabila banjir bisa sampai 17 hari lamanya.
"Kemudian Bendungan Karet di Kedanyang Kecamatan Kebomas yang telah dibangun sejak 1993. Namun sudah tidak berfungsi karena karetnya jebol dan belum ada penanganan," tandas Emil.
Mantan Bupati Trenggalek ini menerangkan, penanganan banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik merupakan salah satu prioritas Pemprov Jatim.
Baca juga: Terima 3 Penghargaan MURI, Ketua PDIP Jatim Sebut Kader Partai Harus Peduli Lingkungan
Dia berharap, akan ada progres dalam penanganan banjir di Kali Lamong. Karena menurutnya, butuh waktu dari setiap tahapan yang dilakukan untuk upaya penanganan banjir.
"Mudah-mudahan dari hari ini kita bisa mengerjakan berbagai opsi teknis sehingga walaupun tidak langsung tuntas kita selalu beberapa langkah maju dalam menangani banjir di Kali Lamong," pungkasnya.
Baca juga: Polsek Jambangan Bongkar Sindikat Pengedar Uang Palsu, Temukan Rp245 Juta
Sementara itu, Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudianto mengapresiasi langkah Pemprov Jatim yang telah memberikan kejelasan terkait kesiapan Kabupaten Gresik dalam penyediaan lahan untuk penanganan banjir Kali Lamong.
"Saya harap, dengan kejelasan tersebut penanganan banjir luapan Kali Lamong bisa segera dilaksanakan," katanya.
(boy)