MCC Galang Bantuan untuk Korban Bencana Sulbar
loading...
Mobil memuat bantuan yang dikumpulkan MCC untuk korban gempa Sulbar. Bantuan ini mulai dikirim ke Majene, Sulbar hari ini. Foto: SINDOnews/Marhawanti Sehe
A
A
A
MAKASSAR - Makassar Cycling Club (MCC) menggalang bantuan untuk korban gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Penggalangan bantuan berlangsung selama empat hari, sejak Jumat 15 Januari hingga Senin 18 Januari. Bantuan yang terkumpul akan didistribusikan ke Mamuju besok.
Penggalangan dilakukan dalam dua cara. Bantuan berupa uang tunai disalurkan via transfer ke rekening milik salah satu member. Sedangkan bantuan berupa barang, baik itu beras, mi instan, popok bayi, air mineral dan sebagainya, dikumpulkan Surya Oto di Jalan Veteran Selatan, Kota Makassar.
"Setiap ada bencana, terutama di Pulau Sulawesi, kami selalu tergerak untuk membantu. MCC selalu termotivasi untuk selalu berbuat baik dan berbagi dengan sesama," ucap Ketua MCC Liem Tjong San yang kerap dipanggil Pak San.
Pak San menambahkan, dalam struktur organisasi MCC , ada seksi yang bertugas untuk menangani kegiatan sosial. Sehingga setiap tahun, meski tidak ada bencana, MCC selalu turun ke masyarakat dengan mengadakan sejumlah kegiatan bakti sosial .
Ketika terjadi bencana, tim khusus ini akan bergerak cepat untuk melakukan penggalangan bantuan . Baik berupa uang tunai maupun paket sembilan bahan pokok (sembako).
"Berdasarkan perhitungan terakhir, jumlah donasi yang masuk sekitar Rp129.717 juta. Itu di luar sembako yang senilai Rp30 juta, jadi total bantuan yg terkumpul Rp159.717.000," urai Pak San.
Untuk penyalurannya kata dia, MCC bekerja sama dengan Polda Sulbar , bantuan ini akan sampai Polres Majene Rabu (20/1/2021) pagi dan akan langsung didistribusikan oleh pihak Polres.
"Kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah menyumbang. Semoga ini bermanfaat untuk saudara kita di Mamuju," harap Pak San.
Pak San mengungkapkan, sejumlah member MCC juga menjadi korban gempa bumi di Mamuju ini. Ada salah satu hotel dan ruko milik member MCC yang rata dengan tanah akibat diterjang gempa. Sekitar lima orang member MCC juga berasal dan atau bekerja di sana.
"Kami juga sempat membuat rencana untuk gowes ke Mamuju tahun lalu. Sudah masuk dalam buku agenda. Tapi rencana ini batal karena pandemi ," tutup Pak San.
Penggalangan dilakukan dalam dua cara. Bantuan berupa uang tunai disalurkan via transfer ke rekening milik salah satu member. Sedangkan bantuan berupa barang, baik itu beras, mi instan, popok bayi, air mineral dan sebagainya, dikumpulkan Surya Oto di Jalan Veteran Selatan, Kota Makassar.
"Setiap ada bencana, terutama di Pulau Sulawesi, kami selalu tergerak untuk membantu. MCC selalu termotivasi untuk selalu berbuat baik dan berbagi dengan sesama," ucap Ketua MCC Liem Tjong San yang kerap dipanggil Pak San.
Pak San menambahkan, dalam struktur organisasi MCC , ada seksi yang bertugas untuk menangani kegiatan sosial. Sehingga setiap tahun, meski tidak ada bencana, MCC selalu turun ke masyarakat dengan mengadakan sejumlah kegiatan bakti sosial .
Ketika terjadi bencana, tim khusus ini akan bergerak cepat untuk melakukan penggalangan bantuan . Baik berupa uang tunai maupun paket sembilan bahan pokok (sembako).
"Berdasarkan perhitungan terakhir, jumlah donasi yang masuk sekitar Rp129.717 juta. Itu di luar sembako yang senilai Rp30 juta, jadi total bantuan yg terkumpul Rp159.717.000," urai Pak San.
Untuk penyalurannya kata dia, MCC bekerja sama dengan Polda Sulbar , bantuan ini akan sampai Polres Majene Rabu (20/1/2021) pagi dan akan langsung didistribusikan oleh pihak Polres.
"Kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah menyumbang. Semoga ini bermanfaat untuk saudara kita di Mamuju," harap Pak San.
Pak San mengungkapkan, sejumlah member MCC juga menjadi korban gempa bumi di Mamuju ini. Ada salah satu hotel dan ruko milik member MCC yang rata dengan tanah akibat diterjang gempa. Sekitar lima orang member MCC juga berasal dan atau bekerja di sana.
"Kami juga sempat membuat rencana untuk gowes ke Mamuju tahun lalu. Sudah masuk dalam buku agenda. Tapi rencana ini batal karena pandemi ," tutup Pak San.
(luq)
Explore More