Kualitas Lulusan SMK Pariwisata Dikeluhkan, DPR Ingatkan Sandiaga Uno

Senin, 18 Januari 2021 - 13:38 WIB
loading...
Kualitas Lulusan SMK Pariwisata Dikeluhkan, DPR Ingatkan Sandiaga Uno
Siswa siswi melakukan praktek front office dan house keeping di SMK Jaya Wisata 2 Jakarta Timur, Rabu (24/6/2020). Foto/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf ), Sandiaga Uno diminta lebih memperhatikan kualitas lulusan SMK Pariwisata.

Menurut anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifah Amalia, lulusan SMK Pariwisata banyak dikeluhkan karena dinilai tak memiliki keterampilan yang memadai untuk bekerja di sektor pariwisata. Oleh karenanya, Ledia meminta Sandiaga Uno meningkatkan kualitas lulusan SMK Pariwisata.

"Untuk SMK Pariwisata banyak lulusannya yang dikeluhkan tidak memiliki keterampilan memadai untuk bekerja di bidang pariwisata, seperti kurang tersiapkan untuk bergiat di ranah kerja," ungkap Ledia di Bandung, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Sejak Awal Tahun, 136 Bencana Terjadi di Indonesia

Menurut Ledia, keluhan semacam itu kerap diterimanya dalam berbagai pertemuan di daerah pemilihan (dalil)-nya maupun daerah-daerah pada masa kunjungan kerja. Selain itu, saat bertemu dengan dinas pariwisata daerah, lembaga-lembaga, hingga perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.

"SMK ini kan berada di bawah Ditjen Vokasi Kemdikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan bidang vokasi ini kita pahami sebagai lingkup pendidikan yang lebih banyak menitikberatkan kegiatan praktek keterampilan daripada teori," katanya.

"Kalau sampai ada keluhan soal rendahnya kualitas kelulusan mereka, tentu ada yang harus diperbaiki dan perlu menjadi perhatian Kemenparekraf," sambung Ledia.

Anggota legislatif dari dapil Kota Bandung dan Kota Cimahi ini mengusulkan, Kemenparekraf menguatkan koordinasi dengan pihak Kemendikbud, agar sekolah-sekolah pariwisata memiliki standar kelulusan minimum yang sesuai dan diperlukan sektor pariwisata.

Baca juga: Setengah Telanjang, Mayat Anak Perempuan Dalam Kardus Diduga Korban Kekerasan Seksual

"Standar minimum ini penting supaya lulusan SMK ini bisa siap pakai, siap kerja di bidangnya. Kalau bisa, bahkan ada koordinasi juga dengan dunia usaha dunia industri, agar bisa tepat pula standarnya," tegasnya lagi.

Tidak hanya itu, Ledia juga menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap mahasiswa yang berkuliah di kampus-kampus pariwisata, terutama minimnya dukungan beasiswa.

Padahal, kata Ledia, lulusan kampus pariwisata sangat dibutuhkan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata di Indonesia yang jumlahnya masih sedikit.

Ledia yakin, kemudahan mendapatkan beasiswa bakal mendongkrak jumah mahasiswa pariwisata. Terlebih, banyak calon mahasiswa yang berminat berkuliah di kampus pariwisata, namun terganjal persoalan biaya.

"Kampus pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf semestinya bisa menjadi pilot project penghasil lulusan yang kompeten dengan merekrut siswa dari berbagai daerah didukung dengan pemberian beasiswa. Untuk keperluan tersebut tentu saja Kemenparekraf juga perlu pula berkoordinasi dengan Kemenkeu (Kementerian Keuangan), agar bisa mengalokasikan lebih banyak peluang beasiswa tersebut," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1718 seconds (0.1#10.140)