Warga Mamuju Terpaksa Antre BBM hingga Berjam-jam Pascagempa Majene 6,2 SR
loading...
A
A
A
MAJENE - Warga Korban Gempa Bumi Majene 6,2 Skala Richter di Kabupaten Mamuju , Sulawesi Barat antre di SPBU, untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). "Saya dari tadi antre di sini, sudah sekitar satu jam sampai saat ini belum terlayani juga," kata Muhammad Amin Sanusi, warga Jalan Malik Pattana Endeng, Mamuju, Sabtu (16/01/2021).
Muhammad Amin Sanusi dan keluarganya saat ini mengungsi ke kantor Bupati Mamuju , di jalan soekarno hatta karena rumahnya rusak berat akibat gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter pada jumat dini hari kemarin.
Baca: Gempa Majene 6,2 SR Hancurkan RS Mitra Manakarra, Sejumlah Perawat dan Pasien Tertimbun
Untuk memenuhi kebutuhan BBM, Amin terpaksa harus mengantre di SPBU yang terletak di Jalan Malik Pattana Endeng, Keluraham Simboro, yang melayani penjualan dengan jumlah terbatas.
Amin mengatakan, warga korban gempa ini sangat membutuhkan BBM, khususnya premium/pertalite untuk keperluan mencari kebutuhan terutama bahan makanan yang saat ini telah langka.
"Bahan bakar sekarang sudah menjadi bahan pokok. Tidak ada BBM kita tidak bisa jalan cari yang lain untuk kebutuhan di pengungsian," katanya.
Baca juga: Gempa 6,2 SR di Sulawesi Barat, Pusdalops BNPB: 42 Orang Meninggal
Selain untuk mencari kebutuhan pokok selama di pengungsian, kendaraan juga digunakan mengangkut sebagian barang-barang penting yang masih bisa diselamatkan dari rumah ke tempat yang lebih aman.
Muhammad Amin Sanusi dan keluarganya saat ini mengungsi ke kantor Bupati Mamuju , di jalan soekarno hatta karena rumahnya rusak berat akibat gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter pada jumat dini hari kemarin.
Baca: Gempa Majene 6,2 SR Hancurkan RS Mitra Manakarra, Sejumlah Perawat dan Pasien Tertimbun
Untuk memenuhi kebutuhan BBM, Amin terpaksa harus mengantre di SPBU yang terletak di Jalan Malik Pattana Endeng, Keluraham Simboro, yang melayani penjualan dengan jumlah terbatas.
Amin mengatakan, warga korban gempa ini sangat membutuhkan BBM, khususnya premium/pertalite untuk keperluan mencari kebutuhan terutama bahan makanan yang saat ini telah langka.
"Bahan bakar sekarang sudah menjadi bahan pokok. Tidak ada BBM kita tidak bisa jalan cari yang lain untuk kebutuhan di pengungsian," katanya.
Baca juga: Gempa 6,2 SR di Sulawesi Barat, Pusdalops BNPB: 42 Orang Meninggal
Selain untuk mencari kebutuhan pokok selama di pengungsian, kendaraan juga digunakan mengangkut sebagian barang-barang penting yang masih bisa diselamatkan dari rumah ke tempat yang lebih aman.
(sms)