Neraca Perdagangan April 2020 Defisit Rp5 Triliun

Jum'at, 15 Mei 2020 - 11:37 WIB
loading...
Neraca Perdagangan April 2020 Defisit Rp5 Triliun
Foto/ilustrasi.SINDOnews
A A A
JAKARTA -
Neraca perdagangan Indonesia pada April 2020 mengalami defisit sebesar USD350 juta atau lebih dari Rp5 triliun (kurs Rp14.500). Defisit ini dikarenakan nilai impor sebesar USD12,54 miliar pada April lebih besar dibandingkan ekspor sebesar USD12,19 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS ) Suhariyanto mengatakan, meskipun defisit nakun posisi neraca dagang April 2020 masih lebih baik dibanding April 2019 yang mengalami defisit USD2,3 miliar. "Jadi, defisit ini jauh lebih landai dibanding defisit April 2019," ujarnya dalam pemaparannya secara virtual, Jumat (15/5/2020).

Dia melanjutkan, secara kumulatif selama Januari-April 2020, neraca perdagangan RI tercatat masih surplus USD2,25 miliar. Surplus terjadi karena selama periode tersebut total ekspor sebesar USD53,95 miliar atau 0,44% secara tahunan (year-on-year/yoy), sementara impor senilai USD51,71 miliar atau turun 7,78% yoy.

"Januari-April 2020, di tengah pandemi vrius Corona, kita masih surplus USD2,25 miliar. Ini masih jauh lebih bagus dibanding Januari-April 2020 yang defisit USD2,3 miliar," sebutnya.

Kendati demikian, kata dia, pemerintah tetap harus mewaspadai penurunan impor bahan baku dan barang modal yang bisa berdampak kepada perekonomian. "Perlu diwaspadai dan dicermati dari waktu ke waktu karena dampaknya ke industri, perdagangan dan investasi cukup besar," pungkasnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3456 seconds (0.1#10.140)