Presiden AS Donald Trump Ancam Putuskan Hubungan dengan China
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam untuk memutus seluruh hubungan dengan China. Trump mengklaim langkah itu akan menyelamatkan uang negara sebesar USD500 miliar.
"Ada banyak hal yang bisa kami lakukan," kata Trump kepada pembawa acara Fox Business, Maria Bartiromo, pada Kamis pagi waktu setempat.
"Kami bisa memutus seluruh hubungan," ujar dia seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (15/5/2020).
Menurut Trump memutuskan hubungan dengan China akan menghemat uang AS.
"Sekarang, jika kamu melakukannya, apa yang akan terjadi?" ujar Dia bertanya. "Anda akan menghemat USD500 miliar jika Anda memutuskan seluruh hubungan," kata dia.
Sebelum pandemi virus Corona baru, Trump telah lama mengkritik China, bahkan sebelum berkuasa di Gedung Putih. Trump telah berulang kali mengungkapkan kekhawatirannya tentang defisit perdagangan antara kedua negara. Hal ini dikarenakan AS secara historis telah mengimpor lebih banyak secara signifikan dari negara Asia itu daripada yang telah diekspor ke negara tersebut.
Hal ini mendorong Trump menambahkan tarif ke ratusan miliar barang China mulai pertengahan 2018, yang membuat Beijing merespons dengan barang. Situasi meningkat menjadi perang dagang yang diperkirakan oleh para analis telah merugikan ratusan ribu pekerjaan AS dan memaksa importir Amerika untuk membayar miliaran lebih banyak daripada yang harus mereka bayar dengan tarif. Tetapi situasi itu tampaknya akan selesai pada pertengahan Januari, dengan penandatanganan perjanjian perdagangan fase satu yang baru.
AS dan banyak negara lain telah menjadi semakin kritis terhadap China di tengah pandemi virus Corona baru yang sedang berlangsung, yang pertama kali muncul di kota Wuhan di China.
China dituduh menutupi tingkat wabah dan dianggap gagal memberikan informasi secara transparan tentang seberapa serius virus tersebut. China telah berusaha untuk menolak kritik ini dan mengklaim bahwa pemerintahan Trump berusaha untuk menghindari kritik terhadap responsnya terhadap krisis Corona.
Pemerintahan Trump saat ini memang tengah dihujani kritik setelah AS tercatat sebagai dengan jumlah kasus infeksi dan kematian akibat virus Corona tertinggi di dunia. Trump tidak menganggap serius wabah Corona hingga Februari lalu. Dia bahkan menyebut virus itu akan menghilang dengan sendirinya.
"Ada banyak hal yang bisa kami lakukan," kata Trump kepada pembawa acara Fox Business, Maria Bartiromo, pada Kamis pagi waktu setempat.
"Kami bisa memutus seluruh hubungan," ujar dia seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (15/5/2020).
Menurut Trump memutuskan hubungan dengan China akan menghemat uang AS.
"Sekarang, jika kamu melakukannya, apa yang akan terjadi?" ujar Dia bertanya. "Anda akan menghemat USD500 miliar jika Anda memutuskan seluruh hubungan," kata dia.
Sebelum pandemi virus Corona baru, Trump telah lama mengkritik China, bahkan sebelum berkuasa di Gedung Putih. Trump telah berulang kali mengungkapkan kekhawatirannya tentang defisit perdagangan antara kedua negara. Hal ini dikarenakan AS secara historis telah mengimpor lebih banyak secara signifikan dari negara Asia itu daripada yang telah diekspor ke negara tersebut.
Hal ini mendorong Trump menambahkan tarif ke ratusan miliar barang China mulai pertengahan 2018, yang membuat Beijing merespons dengan barang. Situasi meningkat menjadi perang dagang yang diperkirakan oleh para analis telah merugikan ratusan ribu pekerjaan AS dan memaksa importir Amerika untuk membayar miliaran lebih banyak daripada yang harus mereka bayar dengan tarif. Tetapi situasi itu tampaknya akan selesai pada pertengahan Januari, dengan penandatanganan perjanjian perdagangan fase satu yang baru.
AS dan banyak negara lain telah menjadi semakin kritis terhadap China di tengah pandemi virus Corona baru yang sedang berlangsung, yang pertama kali muncul di kota Wuhan di China.
China dituduh menutupi tingkat wabah dan dianggap gagal memberikan informasi secara transparan tentang seberapa serius virus tersebut. China telah berusaha untuk menolak kritik ini dan mengklaim bahwa pemerintahan Trump berusaha untuk menghindari kritik terhadap responsnya terhadap krisis Corona.
Pemerintahan Trump saat ini memang tengah dihujani kritik setelah AS tercatat sebagai dengan jumlah kasus infeksi dan kematian akibat virus Corona tertinggi di dunia. Trump tidak menganggap serius wabah Corona hingga Februari lalu. Dia bahkan menyebut virus itu akan menghilang dengan sendirinya.