Tinjau Longsor Cimanggung Sumedang, Ridwan Kamil: Peringatan Kelaikan Permukiman

Minggu, 10 Januari 2021 - 16:47 WIB
loading...
Tinjau Longsor Cimanggung...
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperingatkan kelaikan permukiman saat meninjau longsor Cimanggung Sumedang.Foto/Basarnas
A A A
SUMEDANG - Bencana tanah longsor yang menerjang Perum Pondok Daud, Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021), menjadi peringatan bagi pengembang dalam membangun perumahan. Kelaikan lahan, alam, dan lingkungan harus jadi perhatian serius.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau longkasi bencana tanah longsor bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Minggu (10/1/2021).

(Baca juga: 2 Korban Longsor Sumedang Kembali Ditemukan, Total 13 Orang Tewas )

"Peristiwa longsor yang terjadi dua kali dalam tempo singkat di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, sebagai peringatan atas kelaikan lahan untuk dijadikan pemukiman," kata Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil ini.

Kang Emil mengemukakan, tak semua lahan layak dijadikan permukiman. Apalagi di lahan dengan kemiringan cukup rawan terjadi longsor yang mengancam jiwa masyarakat. Seperti terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung ini.

(Baca juga: 11 Orang Tewas Diterjang Longsor Sumadeng, Ini Penyebabnya Menurut Badan Geologi )

"Tak semua lahan layak untuk ditinggali (dijadikan tempat tinggal). Tidak bisa dipaksankan. Ini (Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang) salah satu contoh lahan yang rawan untuk ditinggali," ujar Kang Emil.

Lahan di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, tutur GUbernur Jabar, memang tidak layak untuk dijadikan permukiman penduduk karena memiliki kontur dengan kemiringan rawan longsor.

"Tak sesederhana boleh atau tidak boleh. Tetapi masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama. Sebab, tidak semua lahan layak untuk ditinggali," tutur Gubernur.



Diketahui, sejauh ini, bencana tanah longsor yang menerjang Perum Pondok Daud, Dusun Bojong Kodang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, telah menewaskan 13 orang.

Saat ini tim search and rescue (SAR) gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, TNI, Polri, Basarnas Bandung, dan relawan, masih melakukan pencarian terhadap korban lain. Jumlah korban yang masih tertimbun material tanah sebanyak enam orang.

Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor menerjang Perum Pondok Daud, Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021).

Tanah longsor terjadi dua kali. Peristiwa pertama terjadi pada pukul 16.00 WIB, merusak 14 rumah dan menimbun 12 warga. Longsor susulan terjadi sekitar 19.30 WIB. Longsor susulan terjadi saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama.

Peristiwa kedua ini menyebabkan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi dan Komadan Komando Rayon Militer (Danramil) Kapten Inf Setio Pribadi, menjadi korban. Jasad almarhum Yedi telah ditemukan. Sedangkan jasad almarhum Kapten Inf Setia Pribadi masih dalam pencarian.

Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Tingginya curah hujan menyebabkan tebih setinggi 20 meter dengan panjang 40 meter di belakang Perum Pondok Daud, longsor.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2880 seconds (0.1#10.140)