11 Orang Tewas Diterjang Longsor Sumadeng, Ini Penyebabnya Menurut Badan Geologi

Minggu, 10 Januari 2021 - 12:04 WIB
loading...
11 Orang Tewas Diterjang Longsor Sumadeng, Ini Penyebabnya Menurut Badan Geologi
Longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang hingga kini menyebabkan 11 orang meninggal dan lainnya masih dalam pencarian. Foto/Ist.
A A A
SUMEDANG - Longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, hingga kini menyebabkan 11 orang meninggal dan lainnya masih dalam pencarian. Lalu, kenapa kawasan tersebut bisa terjadi longsor .

(Baca juga: Evakuasi Korban Longsor di Sumedang Dilanjutkan )

Kepala PVMBG Badan Geologi Kasbani mengatakan, Kecamatan Cimanggung termasuk dalam zona potensi gerakan tanah Menengah-Tinggi. Artinya daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah . Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

"Penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan karena kemiringan lereng yang agak terjal hingga terjal. Pelapukan breski dan tufa yang mudah meloloskan air dan dibawahnya merupakan lapisan kedap air sehingga berfungsi sebagai bidang gelincir," beber dia, Minggu (10/1/2021).



Menurut dia, tebing merupakan lahan terbuka tanpa vegetasi berakar kuat dan tanpa perkuatan lereng, serta saluran drainase yang kurang baik sedangkan bagian bawah merupakan pemukiman/rumah warga. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah itu.

(Baca juga: Indah Halimah Putri, Warga Sumsel yang Masuk Dalam Daftar Penumpang Sriwijaya Air )

Menurut Kasbani, secara umum lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang yang berada pada ketinggian antara 700-750 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kelerengan yang terjal dan dibawahnya merupakan pemukiman/ perumahan warga.

(Baca juga: Korban Tewas Tanah Longsor Norwegia Jadi Tiga Orang )

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bandung, Jawa (P.H. Silitonga., P3G, 1973), daerah bencana tersusun oleh Endapan Gunungapi Muda (Qyu) berupa pasir tufaan, lapilli, breksi, lava dan aglomerat.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1951 seconds (0.1#10.140)