Banyak WNA Bandel Prokes Jadi Sorotan Jelang Pembatasan di Bali

Jum'at, 08 Januari 2021 - 14:57 WIB
loading...
Banyak WNA Bandel Prokes Jadi Sorotan Jelang Pembatasan di Bali
Banyaknya WNA di Bali yang tidak patuh protokol kesehatan menjadi sorotan jelang diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Foto/Ist
A A A
DENPASAR - Banyaknya warga negara asing (WNA) di Bali yang tidak patuh protokol kesehatan (prokes) menjadi sorotan jelang diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) 11 Januari 2021 mendatang.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi tentang persiapan PKM yang berlangsung di rumah jabatan Gubernur Bali di Denpasar, Jumat (8/1/2021).

(Baca juga: SE Gubernur Berakhir, Masuk ke Bali Tetap Wajib Tes PCR)

"Terus terang saja. Bule kenyataan sampai sekarang itu seperti tidak mempan (kepada) prokes," ujar Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara yang ikut dalam rapat.

(Baca juga: Masyarakat Jateng Diajak Bertahan di Rumah 1 Bulan, Ganjar: Kita Mesti Berkorban)

Dia lalu menunjukkan data hasil razia prokes di wilayah Badung sejak 7 September 2020 sampai 5 Januari 2021. Total ada 151 pelanggar yang dikenai sanksi denda.

Dari jumlah itu, 80% pelanggar di antaranya atau sekitar 125 orang adalah WNA. Mereka dikenai denda karena tidak membawa masker saat berada di luar rumah.

Bule-bule bandel prokes itu kebanyakan ditemukan di wilayah Kuta utara, seperti Tibubeneng, Canggu hingga Pererenan. Sedangkan asal mereka kebanyakan dari Eropa.

Saat ditegur kenapa tidak membawa masker, mereka malah tertawa. "Ada juga yang bilang lupa, ah saya bayar saja. Jadi merendahkan sekali kesannya," ungkap Suryanegara.

Petugas bahkan sempat ribut dengan sejumlah bule yang sedang memunguti sampah di pantai Pererenan belum lama ini. Awalnya, petugas menegur karena mereka tidak memakai masker.

Namun mereka malah marah. "Dan bilang tahu tidak saya ini pekerja sosial sudah memunguti sampah orang yang buang sembarangan. Saya lalu jawab betul kami terimakasih. Tapi aturan harus tetap diterapkan," ujar Suryanegara.

Yang tidak kalah banyak ditemukan adalah bule yang membawa masker, tapi tidak dipakai. Ada yang maskernya dimasukkan ke kantong baju dan digantung di spion sepeda motor.

Terhadap pelanggar ini, Satpol PP menerapkan sanksi fisik berupa push up dan menyapu. "Itu pun mereka sambil tertawa. Ada juga yang jawab ah yang benar saja," pungkas Suryanegara.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2343 seconds (0.1#10.140)