Mengenal Cold Chain, Rantai Dingin Distribusi Vaksin

Senin, 04 Januari 2021 - 16:09 WIB
loading...
Mengenal Cold Chain, Rantai Dingin Distribusi Vaksin
Mengenal Cold Chain, Rantai Dingin Distribusi Vaksin. Foto/Taufik
A A A
SEMARANG - Distribusi vaksin untuk menanggulangi pandemi COVID-19 telah memasuki wilayah Jawa Tengah. Selanjutnya, 62.560 dosis vaksin Sinovac itu akan dikirim ke daerah-daerah hingga Puskesmas dan masyarakat penerima.

Namun, bukan perkara mudah untuk mendistribusikan vaksin karena mesti melalui tahapan dan aturan ketat.

Rantai dingin atau cold chain menjadi sistem alur yang menjamin kualitas vaksin tidak rusak. Untuk itu diperlukan lemari es dan freezer untuk menyimpan vaksin, serta dan termos (vaksin carrier) untuk membawa vaksin ke tempat pelayanan.

“Sistem distribusinya dan secara aturan memang ini tidak gampang mengelolanya, harus betul-betul prudent, hati-hati betul. Istilahnya harus ada rantai dingin, cold chain,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengecek vaksin Sinovac di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng di Kawasan Industri Tambakaji Semarang, Senin (4/1/2021).

(Baca juga: 62.560 Vaksin Sinovac Tiba di Jateng, Catat! Proses Vaksinasi Dimulai 14 Januari)

“Itu (tempat penyimpan selama distribusi) harus dingin dari produksi, distribusi, nanti sampai kabupaten/kota. Di Puskesmas mungkin tempatnya agak lebih kecil, sampai ke orangnya nanti perlu termos kecil dan itu tidak boleh putus, agar vasinnya tidak rusak,” tuturnya lagi.

(Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Tahap Pertama Sasar 31.255 Tenaga Kesehatan, Jateng Siapkan 2.785 Vaksinator)

Dilansir dari Wikipedia, rantai dingin adalah rantai pasokan yang dikontrol suhu. Rantai dingin yang tidak terputus mulai dari rangkaian aktivitas produksi, penyimpanan dan distribusi, bersama dengan peralatan serta logistik terkait. Untuk vaksin Sinovac, suhu yang disarankan adalah 2-8 derajat Celsius.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1076 seconds (0.1#10.140)