Sulsel Bersiap Sambut Vaksinasi Pada Bulan Januari Ini
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mempersiapkan distribusi vaksin Covid-19 di semua provinsi di Indonesia. Jila tidak ada aral melintang, program vaksinasi gratis direncanakan dimulai Januari 2021.
Sulsel termasuk salah satu provinsi yang tengah bersiap menyambut rencana vaksinasi . Berbagai perencanaan terus dimatangkan agar program pusat itu bisa berjalan lancar di daerah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari mengaku, rencana vaksinasi Covid-19 terus dikoordinasikan dengan Kemenkes. Di samping pihaknya juga menyiapkan fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia untuk mendukung hal tersebut.
Meski belum ada tanggal pasti kapan vaksin Covid-19 rencananya disalurkan, namun dijadwalkan pusat akan dilakukan bulan ini.
"Ini sementara kita video cenference terus dengan Menteri Kesehatan bagaimana persiapannya. Kalau melihat jadwal di bulan Januari, tapi ini tanggalnya masih tentatif," sebut Ichsan kepada KORAN SINDO, Jumat, (01/12/2021).
Di luar itu, Ichsan belum bisa sesumbar terkait skenario perihal vaksinasi. Apalagi kuota atau jatah pendistribusian vaksin Covid-19 di tiap provinsi diakui belum ditentukan pusat. Menunggu petunjuk teknis dari Kemenkes.
Hanya saja, disebutkan jatah vaksin Covid-19 akan berbeda di tiap provinsi, begitupun di tiap kabupaten/kota Sulsel. Kata Ichsan, tergantung zona resiko Covid-19 di suatu wilayah
"Tapi yang pasti adalah untuk tahap pertama ini semua nakes dulu yang menjadi target pertama. Ini menurut hasil video conference Kemenkes. Tentu juga dalam waktu dekat ada perubahan-perubahan, tapi secara tentatif begitu. Ketentuan penyelenggaraan vaksinasi covid dari pusat. Kami di daerah cuma mendukung," paparnya.
Di Sulsel sendiri, kata Ichsan, simulasi vaksinasi Covid-19 juga terus dimatangkan. Sebelumnya pihaknya juga sudah melatih sekira 1.099 tenaga menjadi vaksinator.
Di samping itu, Dinkes Sulsel sudah mengusulkan penambahan fasilitas cold room. Wadah penyimpanan vaksin. Pasalnya, pihaknya baru memiliki fasilitas kesehatan yang dimaksud. Selain hal tersebut, penyiapan data klinis disebutkan menjadi bagian penting dalam program vaksin.
"Data klinis itu seperti puskesmasnya, fasilitas kesehatan, vaksinator yang akan memberikan vaksin. Itu semua sementara didata sekarang," tandas Ichsan.
Walaupun vaksin Covid-19 menjadi alternafit yang paling dinantikan untuk mengatasi penularan virus korona, Ichsan mengimbau masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.
Apalagi laju penularan masih cenderung fluktuatif. Berdasarkan data Dinkes Sulsel, terdapat penambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 550 orang sejak kemarin. Selain itu adapula penambahan pasien sembuh 505 orang dan penambahan meninggal 5 pasien.
Dengam begitu akumulasi kasus Covid-19 hingga per tanggal 1 Januari 2020 dilaporkan telah mencapai 31.597 orang. Namun 27.321 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh, dan 599 orang meninggal. Sementara posisi angka reproduksi efektif (Rt) 1,02.
Memasuki awal tahun 2021, lanjut Ichsan, pemerintah juga masih gencar melakukan tracing, hingga testing masif. Sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya prokes.
"Saya kira penguatan kita juga itu pada bagaimanan agar kita membatasi dulu sedapat mungkin pergerakan orang. Sehingga tentu penyebaran virus bisa kita tekan. Kedua tekait tentang pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat," urai dia.
Sulsel termasuk salah satu provinsi yang tengah bersiap menyambut rencana vaksinasi . Berbagai perencanaan terus dimatangkan agar program pusat itu bisa berjalan lancar di daerah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari mengaku, rencana vaksinasi Covid-19 terus dikoordinasikan dengan Kemenkes. Di samping pihaknya juga menyiapkan fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia untuk mendukung hal tersebut.
Meski belum ada tanggal pasti kapan vaksin Covid-19 rencananya disalurkan, namun dijadwalkan pusat akan dilakukan bulan ini.
"Ini sementara kita video cenference terus dengan Menteri Kesehatan bagaimana persiapannya. Kalau melihat jadwal di bulan Januari, tapi ini tanggalnya masih tentatif," sebut Ichsan kepada KORAN SINDO, Jumat, (01/12/2021).
Di luar itu, Ichsan belum bisa sesumbar terkait skenario perihal vaksinasi. Apalagi kuota atau jatah pendistribusian vaksin Covid-19 di tiap provinsi diakui belum ditentukan pusat. Menunggu petunjuk teknis dari Kemenkes.
Hanya saja, disebutkan jatah vaksin Covid-19 akan berbeda di tiap provinsi, begitupun di tiap kabupaten/kota Sulsel. Kata Ichsan, tergantung zona resiko Covid-19 di suatu wilayah
"Tapi yang pasti adalah untuk tahap pertama ini semua nakes dulu yang menjadi target pertama. Ini menurut hasil video conference Kemenkes. Tentu juga dalam waktu dekat ada perubahan-perubahan, tapi secara tentatif begitu. Ketentuan penyelenggaraan vaksinasi covid dari pusat. Kami di daerah cuma mendukung," paparnya.
Di Sulsel sendiri, kata Ichsan, simulasi vaksinasi Covid-19 juga terus dimatangkan. Sebelumnya pihaknya juga sudah melatih sekira 1.099 tenaga menjadi vaksinator.
Di samping itu, Dinkes Sulsel sudah mengusulkan penambahan fasilitas cold room. Wadah penyimpanan vaksin. Pasalnya, pihaknya baru memiliki fasilitas kesehatan yang dimaksud. Selain hal tersebut, penyiapan data klinis disebutkan menjadi bagian penting dalam program vaksin.
"Data klinis itu seperti puskesmasnya, fasilitas kesehatan, vaksinator yang akan memberikan vaksin. Itu semua sementara didata sekarang," tandas Ichsan.
Walaupun vaksin Covid-19 menjadi alternafit yang paling dinantikan untuk mengatasi penularan virus korona, Ichsan mengimbau masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.
Apalagi laju penularan masih cenderung fluktuatif. Berdasarkan data Dinkes Sulsel, terdapat penambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 550 orang sejak kemarin. Selain itu adapula penambahan pasien sembuh 505 orang dan penambahan meninggal 5 pasien.
Dengam begitu akumulasi kasus Covid-19 hingga per tanggal 1 Januari 2020 dilaporkan telah mencapai 31.597 orang. Namun 27.321 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh, dan 599 orang meninggal. Sementara posisi angka reproduksi efektif (Rt) 1,02.
Memasuki awal tahun 2021, lanjut Ichsan, pemerintah juga masih gencar melakukan tracing, hingga testing masif. Sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya prokes.
"Saya kira penguatan kita juga itu pada bagaimanan agar kita membatasi dulu sedapat mungkin pergerakan orang. Sehingga tentu penyebaran virus bisa kita tekan. Kedua tekait tentang pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat," urai dia.
(agn)