Laskar Sasak Motori Deklarasi Masyarakat NTB Kecam Kekerasan dan Terorisme

Jum'at, 01 Januari 2021 - 00:02 WIB
loading...
Laskar Sasak Motori Deklarasi Masyarakat NTB Kecam Kekerasan dan Terorisme
Laskar Sasak memotori deklarasi masyarakat NTB kecam kekerasan dan terorisme.Foto/ist
A A A
MATARAM - Laskar Sasak kembali memotori pertemuan para tokoh budaya, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam kerangka menjadikan program LombokMercusuar menjadi even nasional.

Adapun even LombokMercusuar bertitel Menyuarakan Rasa Nasionalisme dari Bumi Lombok sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang rencananya akan digelar Februari 2021 mendatang.

Pertemuan yang dikemas seperti sarasehan para tokoh guna memperkuat program LombokMercusuar itu diakhir dengan Deklarasi 'Masyarakat NTB Mengecam Segala Bentuk Tindak Kekerasan dan Terorisme'.

(Baca juga: Tertekan Dampak Gempa dan Pandemi COVID-19, Pelaku UKM Kopi Lombok Bisa Bertahan )

Sedikitnya 50 orang tokoh budaya, adat, masyarakat dan agama dari Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Kota Mataram serta Lombok Barat dengan menggunakan pakaian adat serta duduk bersila menyampaikan sejumlah pendapat, aspirasi serta dukungannya terkait program LombokMercusuar yang menempatkan tradisi budaya menjadi akar nasionalisme sehingga bisa menjadi perekat rasa kebangsaan di Republik Indonesia itu.

Lalu Putria, Datu Siledendeng mengatakan bahwa ada tiga prinsip adat yang dipegang masyarakat dibumi Lombok yaitu adat hubungan manusia dengan Tuhan. Kedua adat hubungan manusia dengan manusia dan Ketiga adat hubungan manusia dengan alam lingkungan.

“Semua [ketiga relasi adat itu] memgandung filosofi sehingga menumbuhkan harga diri rasa tahu diri dan rasa malu apabila mengambil yang bukan haknya. Bahkan meskipun tidak ada yang melihatnya,” kata Miq Putri saat memberikan pendapat.

Lebih jauh Ketua Laskar Sasak Lalu Taharuddin membenarkan bila pihaknya kembali memotori pertemuan para tokoh tersebut masih tetap dalam kerangka LombokMercusuar. Pertemuan itu membahas sebagai isu terkini termasuk kondisi bangsa.

(Baca juga: 2 Mobil Adu Banteng di Jalur Palopo-Makassar, 2 Korban Tewas Seketika )

“Para tokoh itu berdialog tentang nilai-nilai adat, budaya, dan rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Platform tradisi dan budaya sebagai basic menumbuhkan rasa nasionalisme yang pernah didengungkan awal Oktober 2020 di Pendopo Gubernur NTB itu sepertinya bisa menjadi solusi problem bangsa saat ini, sehingga LombokMercusuar InsyaAllah akan menjadi even berskala nasional,” kata Lalu Taharuddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/12/2020).

Seperti diketahui, Program LombokMercusuar yang dihadiri sedikitnya 150 tokoh budaya dan tokoh agama se- pulau Lombok yang merupakan ajang silaturahmi Tokoh guna Menyuarakan Nasionalisme dari Bumi Lombok digelar pada Sabtu (3/10/2020) lalu, di Pendopo Gubernur NTB itu.

Lalu Taha menambahkan pihaknya bersama tokoh yang hadir di Taman Budaya ini mendukung penuh gerakan LombokMercusuar sebagai upaya mengembalikan jatidiri bangsa yang mulai terkikis. “Mudah-mudahan pemerintah daerah dan pusat jeli melihat ini.

Adat budaya bukan sekedar tenteng keris dan pakaian, tapi di sini ada nilai persatuannya. Bila diperkuat akan menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu dari luar. Ini tentunya akan menjadi daya tarik dalam perhelatan MotoGP tahun depan [2021]. Wisatawan asing tidak hanya melihat MotoGP tetapi juga melihat tradisi Sasak,” tegasnya.

Raden Muhammad Rais, Tokoh Adat Sasak menyatakan kita yang tinggal di Indonesia mesti mengikuti tradisi dan budaya leluhur.

“Kita ini ibarat air di dalam bumbung, siapa saja yang melubangi itu maka semua akan kekringan. Jadi kita ini berkewajiban untuk menjaga NKRI, itu pesannya melalui silaturahmi ini,” tegasnya.

Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Provinsi NTB Wahyudi Adi Siswanto mengatakan, adat dan tradisi itu sangat diperlukan.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1995 seconds (0.1#10.140)