Tertekan Dampak Gempa dan Pandemi COVID-19, Pelaku UKM Kopi Lombok Bisa Bertahan

Kamis, 31 Desember 2020 - 20:47 WIB
loading...
Tertekan Dampak Gempa dan Pandemi COVID-19, Pelaku UKM Kopi Lombok Bisa Bertahan
Pelaku UKM di Lombok Barat, NTB memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk penguatan pemasaran produk. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
LOMBOK BARAT - Di saat situasi ekonimi tidak baik saat pandemi COVID-19 , pelaku UKM di Lombok Barat , Nusa Tenggara Barat (NTB) justru sebaliknya. Mereka memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk penguatan kemampuan pemasaran. Pasar luar negeri menjadi prioritas penguatan dengan komoditas andalan berupa kopi dan gula aren.

(Baca juga: UMKM Urusan Perut Jadi Salah Satu yang Tertangguh Selama Pandemi)

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan, pelaku UKM dan seluruh warga Lombok Barat sebenarnya seperti terpukul dua kali oleh pandemi. Pada awal 2020, Lombok Barat baru berusaha bangkit lagi dari dampak gempa. "Lalu ditakdirkan ada pandemi ini," ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Kamis (31/12/2020).

(Baca juga: Ngeri, Inilah Pengakuan Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank di Denpasar)

Pukulan ganda itu diakui sangat memberatkan. Seperti daerah lain, Lombok Barat mendadak sepi karena pandemi. Di tengah perlambatan itu, Lombok Barat memanfaatkan situasi pasar lesu untuk penataan internal pelaku UKM. "Kami mendata pelaku UKM dan menyiapkan kemampuan mereka menjangkau pasar luar Lombok," katanya.

Pemkab Lombok Barat mendapatkan sejumlah UKM yang siap menembus pasar ekspor. UKM-UKM itu antara lain mengolah kopi dan aren. Pasar semua komoditas itu paling berpeluang berkembang. Gula aren diolah untuk konsumsi terkait gaya hidup sehat.

"Karena alasan kesehatan, semakin banyak orang memilih gula aren dibandingkan gula tebu. Kami memanfaatkan tren ini untuk mendorong penguatan UKM di Lombok Barat," kata Fauzan.

Selain penguatan UKM itu, Lombok Barat juga terus berupaya menggerakkan perekonomian berbasis pariwisata dan industri kreatif. Meski sampai saat ini pariwisata masih sangat jauh di bawah kapasitas, Lombok Barat tetap optimistis sektor itu akan pulih dengan adaptasi kebiasaan baru.

Kini, penginapan dan kedai makan-minum di Lombok Barat terus mengampanyekan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Penerapan itu untuk menjadikan penginapan dan kedai makan-minum sebagai tempat yang aman serta rendah risiko penularan COVID-19.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 4.2109 seconds (0.1#10.140)