'Menutup Pagebluk', Ini Persembahan Sanggar Anak Merdeka di Penghujung Tahun

Kamis, 31 Desember 2020 - 17:43 WIB
loading...
Menutup Pagebluk, Ini Persembahan Sanggar Anak Merdeka di Penghujung Tahun
Aktor monolog, Suprapti, menampilkan monolog berjudul Emak, di Sanggar Anak Merdeka Gunung Anyar Emas, Surabaya, Kamis (31/12/2020). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Sanggar Anak Merdeka Indonesia menggelar On Stage Festival Gunung Anyar Emas 2020. Festival yang mengusung tema, "Menutup Pagebluk" tersebut sebagai persembahan di penghujunh tahun 2020 sekaligus wujud optimisme menatap tahun 2021.

(Baca juga: Passion Tanpa Batas untuk Kaum Difabel )

Penggagas Sanggar Anak Merdeka, Meimura menuturkan, kegiatan yang melibatkan sejumlah pelaku seni dari berbagai genre itu merupakan keinginan bersama. Hal itu sebagai refleksi pagebluk atau bencana non alam yang telah merusak, bahkan menghancurkan berbagai sendi kehidupan.

"Pandemi ini Absurd. Kita tak dapat memprediksi kapan berakhir, tapi kehidupan musti terus berjalan. Hati, pikiran, jiwa, raga dam kita semua tak boleh ikut absurd apalagi hingga mati," tuturnya.

Meimura mengungkapkan, On Stage Festival 2020 ini menampilkan beberapa tokoh dan pelalu seni, di antaranya pidato Kebudayaan dari Tanto Soepiadhy. Ia memberikan pencerahan hubungan tradisi dan peradaban kekinian, dimana Pagebluk harus disikapi secara "cerdas".

(Baca juga: FPI Dibubarkan Jelang Tahun Baru 2021, Sepanduk Dukungan Bertebaran di Rembang )

Ada juga Ki Ompong Soedarsono, dengan Wayang Blangblenk yang cukup memukau. Kemudian MK. Rokhman mengantar Sholawatan untuk kesematan bangsa dan negara. Cesia, membaca Geguritan, M. Chengho Jadi Galajabo, Stand Up Comedi, orasi dan membaca puisi oleh Seno Bagaskoro dan Srimulyani tampil dengan performing art.



Sedangkan Sanggar Anak Indonesia menampilkan menyanyi bersama dengan lagu berjudul "Dari Surabaya Untuk Indoesia, Anak Indonesia, karya Meimura, dan lagu berjudul Gugur Gunung karya Ki Narto Sabdo.

" Festival ini ditayangkan secara Streaming di FB untuk menghindari kerumunan dan melaksanakan protokol COVID-19 secara ketat," tegasnya.

Selain itu, para seniman juga ada yang mengirimkan vidio penampilan dan karyanya. Merela yakni Ki Bagong Sinukarto, Tribroto Wibidono dan Heri Biola. Sedangkan Anwari tepaksa membatalkan dirinya untuk tampil di On Stage Festival Gunung Anyar karena ada suatu halangan mendadak.

(Baca juga: Lagi Asyik Tegak Miras, Wanita-wanita Seksi di Kafe Holywings Gold Kaget Dibubarkan Satpol PP)

Lurah Gunung Anyar Tambak, Moch. Djamil, mengapresiasi festival offline dan offline tersebut. Menurutnya, acara ini dapat mendorong optimisme masyarakat. "Saya berharap kegiatan semacam ini dijaga keberlangsungnya, mengingat nilai-nilai seni tradisi dapat tertransformasikan untuk anak- anak ditengah gempuran teknologi," kata dia.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2180 seconds (0.1#10.140)