Stress Corona, Mahasiswa UM Surabaya Ciptakan 'Pandemic Walker'
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap kesehatan mental masyarakat. Khusunya mahasiswa yang menjalani aktivitas belajar di rumah. Stres berat di tengah pandemi bukan masalah sepele. Sebab, stres dapat mempengaruhi kesehatan fisik atau yang disebut psikosomatik.
(Baca juga: Nyanyian Merdu Melody Membasuh Keresahan di Tengah Pandemi )
Gejala-gejala psikomatik seperti tidak nafsu makan, sering pusing dan malas beraktivitas sudah dialami oleh beberapa mahasiswa. Salah satunya, Eza Krismayanti, mahasiswa D3 Keperawatan UM Surabaya. Ia mulai merasa mengalami stres, cemas dan bosan dengan kondisi yang tidak pasti ini. Ditambah dengan banyaknya informasi yang kurang menggembirakan di tengah pandemik Korona.
Saat dilanda stres berat di rumah, Eza, panggilan akrab, muncul ide untuk membuat game edukasi bernama "Pandemic Walker". Menurutnya, Game ini bertujuan untuk membangun narasi yang optimis dan positif di masyarakat dengan cara yang menyenangkan, melawan bosan agar betah dan tidak stres di rumah, dan sarana edukasi tentang COVID-19.
“Saat merasa stress karena harus di rumah selama beberapa bulan. Lalu, saya punya ide membuat game sebagai penurun stres juga sebagai sarana masyarakat untuk belajar tentang pencegahan virus corona dengan cara yang menyenangkan," katanya saat ditemui di kampus UMSurabaya, Kamis (14/5/2020).
Eza berkolarasi dengan Mochamad Risky Tri Yulianto, mahasiswa Teknik Elektro. Menurut Rizky, sapaan akrabnya, game ini bisa dimainkan oleh siapapun. Dan, game ini akan segera dinikmati oleh semua masyarakat melalui fitur Play Store.
Menurutnya, game ini mengandung pesan pencegahan dan cara memproteksi diri dari virus Corona. Ia menjelaskan, saat memainkan game, seseorang harus bisa mempertahakan badannya dari kontaminasi virus. Seseorang harus mencari jalan keluar dari kerumunan. Berjalan dengan tetap menjaga jarak. Lalu, mencari masker, hand sanitizer dan tempat cuci tangan sebagai langkah pencegahan.
"Jika banyak terkontaminasi virus, maka game akan berakhir dan dimulai lagi sampai menemukan jalan keluar dengan badan tidak membawa virus corona," jelasnya.
Proses pembuat game, Eza Krismayanti dan Mochamad Risky Tri Yulianto dibimbing oleh Lukman Hakim. Menurut Lukman, proses pembuatan Game Pandemic Walker ini butuh dua minggu.
"Persiapan kami saat membuat game ini adalah buat alur cerita, menyiapkan materi di dalam game hingga outpun game yang diharapkan. Kami pun memberikan panduan pencegahan penularan virus corona di game 'Pandemic Walker' ini," Ujar Lukman
Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA) UM Surabaya, Junaidi Fery Efendi sangat mengapresiasi produk inovasi mahasiswa berupa game edukasi ini. Menurutnya, Game Pandemic Walker dapat menjadi sarana belajar masyarakat selama di rumah.
"Sudah ada beberapa inovasi yang diciptakan oleh mahasiswa UMSurabaya di tengah Pandemik Korona ini, salah satunya game edukasi Pandemic Walker," Ujar Junaidi.
Ia menjelaskan, UMSurabaya mengajak mahasiswanya untuk terlibat dalam mencari solusi melalui produk inovasi. Ke depan, akan ada lagi inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
(Baca juga: Nyanyian Merdu Melody Membasuh Keresahan di Tengah Pandemi )
Gejala-gejala psikomatik seperti tidak nafsu makan, sering pusing dan malas beraktivitas sudah dialami oleh beberapa mahasiswa. Salah satunya, Eza Krismayanti, mahasiswa D3 Keperawatan UM Surabaya. Ia mulai merasa mengalami stres, cemas dan bosan dengan kondisi yang tidak pasti ini. Ditambah dengan banyaknya informasi yang kurang menggembirakan di tengah pandemik Korona.
Saat dilanda stres berat di rumah, Eza, panggilan akrab, muncul ide untuk membuat game edukasi bernama "Pandemic Walker". Menurutnya, Game ini bertujuan untuk membangun narasi yang optimis dan positif di masyarakat dengan cara yang menyenangkan, melawan bosan agar betah dan tidak stres di rumah, dan sarana edukasi tentang COVID-19.
“Saat merasa stress karena harus di rumah selama beberapa bulan. Lalu, saya punya ide membuat game sebagai penurun stres juga sebagai sarana masyarakat untuk belajar tentang pencegahan virus corona dengan cara yang menyenangkan," katanya saat ditemui di kampus UMSurabaya, Kamis (14/5/2020).
Eza berkolarasi dengan Mochamad Risky Tri Yulianto, mahasiswa Teknik Elektro. Menurut Rizky, sapaan akrabnya, game ini bisa dimainkan oleh siapapun. Dan, game ini akan segera dinikmati oleh semua masyarakat melalui fitur Play Store.
Menurutnya, game ini mengandung pesan pencegahan dan cara memproteksi diri dari virus Corona. Ia menjelaskan, saat memainkan game, seseorang harus bisa mempertahakan badannya dari kontaminasi virus. Seseorang harus mencari jalan keluar dari kerumunan. Berjalan dengan tetap menjaga jarak. Lalu, mencari masker, hand sanitizer dan tempat cuci tangan sebagai langkah pencegahan.
"Jika banyak terkontaminasi virus, maka game akan berakhir dan dimulai lagi sampai menemukan jalan keluar dengan badan tidak membawa virus corona," jelasnya.
Proses pembuat game, Eza Krismayanti dan Mochamad Risky Tri Yulianto dibimbing oleh Lukman Hakim. Menurut Lukman, proses pembuatan Game Pandemic Walker ini butuh dua minggu.
"Persiapan kami saat membuat game ini adalah buat alur cerita, menyiapkan materi di dalam game hingga outpun game yang diharapkan. Kami pun memberikan panduan pencegahan penularan virus corona di game 'Pandemic Walker' ini," Ujar Lukman
Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA) UM Surabaya, Junaidi Fery Efendi sangat mengapresiasi produk inovasi mahasiswa berupa game edukasi ini. Menurutnya, Game Pandemic Walker dapat menjadi sarana belajar masyarakat selama di rumah.
"Sudah ada beberapa inovasi yang diciptakan oleh mahasiswa UMSurabaya di tengah Pandemik Korona ini, salah satunya game edukasi Pandemic Walker," Ujar Junaidi.
Ia menjelaskan, UMSurabaya mengajak mahasiswanya untuk terlibat dalam mencari solusi melalui produk inovasi. Ke depan, akan ada lagi inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
(eyt)