Libur Natal dan Tahun Baru, Objek Wisata di Gunungkidul Sepi
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Gunungkidul mengakui adanya penurunan kunjungan wisata di daerah itu selama libur Natal menuju Tahun baru kali ini.
Salah satu pemicunya karena kebijakan rapid tes antigen menjadikan banyak biro perjalanan wisata membatalkan jadwal, sehingga menyebabkan sepinya sejumlah objek wisata. (Baca Juga: Pulang dari Yogyakarta, 2 ASN Positif COVID-19 lalu Tulari 13 Rekan Sekantor)
“Memang ini cenderung sepi apalagi dua hari sejak tanggal 24-25 Desember lalu, sangat sepi. Namun dua hari ini mulai sedikit ada peningkatan pengunjung,” kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti, Minggu (27/12/2020). (Baca Juga: Takut Dirazia Usai Berhubungan Seks, Wanita Setengah Telanjang Nekat Loncat dari Lantai 4 Hotel)
Dijelaskan, kebijakan rapid tes antigen menjadi salah penyebab turunnya wisatawan. Banyak wisatawan yang memilih di rumah saja lantaran saat ini kasus di hampir semua wilayah melonjak tajam. "Kami juga berusaha keras mendisiplinkan wisatawan dengan protokol kesehatan," katanya.
Salah satunya adalah dengan penertiban masker, kemudian pengecekan suhu serta jaga jarak. Dengan hal ini, para wisatawan tetap menikmati keindahan alam namun tetap menjaga protokol kesehatan. (Baca Juga: Kisah Pilu Pemandu Lagu dengan Layanan Plus-plus yang Ingin Tobat di 2021)
Saat ini, Dinpar Gunungkidul masih menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 204.000 wisatawan dengan target PAD Rp 1,54 Miliar. Jumlah ini direncanakan pendapatan sejak tanggal 24 Desember hingga 3 Januari 2021. “Kami masih berharap. Namun kenyataan dan situasi seperti ini memang menjadi hal yang sulit," pungkasnya.
Salah satu pemicunya karena kebijakan rapid tes antigen menjadikan banyak biro perjalanan wisata membatalkan jadwal, sehingga menyebabkan sepinya sejumlah objek wisata. (Baca Juga: Pulang dari Yogyakarta, 2 ASN Positif COVID-19 lalu Tulari 13 Rekan Sekantor)
“Memang ini cenderung sepi apalagi dua hari sejak tanggal 24-25 Desember lalu, sangat sepi. Namun dua hari ini mulai sedikit ada peningkatan pengunjung,” kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti, Minggu (27/12/2020). (Baca Juga: Takut Dirazia Usai Berhubungan Seks, Wanita Setengah Telanjang Nekat Loncat dari Lantai 4 Hotel)
Dijelaskan, kebijakan rapid tes antigen menjadi salah penyebab turunnya wisatawan. Banyak wisatawan yang memilih di rumah saja lantaran saat ini kasus di hampir semua wilayah melonjak tajam. "Kami juga berusaha keras mendisiplinkan wisatawan dengan protokol kesehatan," katanya.
Salah satunya adalah dengan penertiban masker, kemudian pengecekan suhu serta jaga jarak. Dengan hal ini, para wisatawan tetap menikmati keindahan alam namun tetap menjaga protokol kesehatan. (Baca Juga: Kisah Pilu Pemandu Lagu dengan Layanan Plus-plus yang Ingin Tobat di 2021)
Saat ini, Dinpar Gunungkidul masih menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 204.000 wisatawan dengan target PAD Rp 1,54 Miliar. Jumlah ini direncanakan pendapatan sejak tanggal 24 Desember hingga 3 Januari 2021. “Kami masih berharap. Namun kenyataan dan situasi seperti ini memang menjadi hal yang sulit," pungkasnya.
(nic)