Tebing Curug Pelangi Longsor, Jalur Cimahi-Lembang Terancam Putus
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Tebing di atas Curug Pelangi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) longsor tepat di bahu jalan Jalan Kolonel Masturi, Sabtu (26/12/2020).
(Baca juga: Janda 2 Anak Tewas Ditabrak Mobil Tetangga dan Terseret 25 Meter)
Titik longsor setinggi kurang lebih 50 meter dengan lebar 15 meter itu tepat berada di atas objek wisata Curug Pelangi. Akibatnya selain mengancam wisatawan ke objek wisata tersebut, longsor juga mengancam jalan utama menuju Lembang.
(Baca juga: Dapat Izin Edar, Nantinya Tes COVID-19 dengan GeNose UGM hanya Rp15-25 Ribu)
"Sebenarnya tanda-tanda retakan sudah terlihat sejak Kamis (24/12/2020) malam. Pas tadi hujan besar akhirnya terjadi longsor ini sekitar jam tiga," terang Kepala RPH Cisarua, Ocep Daslia, Sabtu (26/12/2020).
Dia menjelaskan, pertama kali melihat retakan di bibir jalan, lalu menutupinya dengan alat seadanya. Personel juga ditempatkan untuk mengawasi supaya bibir jalan yang sudah ada retakan tidak dilalui kendaraan.
Menurutnya, melihat struktur longsoran jika tidak segera diantisipasi maka bisa kemungkinan akan terjadi longsor susulan. Oleh karena itu sebagai antisipasi, jalur di kawasan tersebut hanya digunakan satu lajur. Sementara wisatawan ke objek wisata Curug Pelangi sudah dilakukan pembatasan.
"Kalau ditutup enggak, pengelola hanya melakukan pembatasan kunjungan sampai view deck, enggak sampai curugnya," kata dia.
Pantauan di lokasi petugas kepolisian sudah memberlakukan sistem buka tutup jalan karena ruas jalan yang dipergunakan hanya satu lajur. Sementara longsor di bibir jalan ini terlihat menganga karena pembatas jalan atau Tembok Penahanan Tanah (TPT) sudah tergerus terbawa longsoran.
(Baca juga: Janda 2 Anak Tewas Ditabrak Mobil Tetangga dan Terseret 25 Meter)
Titik longsor setinggi kurang lebih 50 meter dengan lebar 15 meter itu tepat berada di atas objek wisata Curug Pelangi. Akibatnya selain mengancam wisatawan ke objek wisata tersebut, longsor juga mengancam jalan utama menuju Lembang.
(Baca juga: Dapat Izin Edar, Nantinya Tes COVID-19 dengan GeNose UGM hanya Rp15-25 Ribu)
"Sebenarnya tanda-tanda retakan sudah terlihat sejak Kamis (24/12/2020) malam. Pas tadi hujan besar akhirnya terjadi longsor ini sekitar jam tiga," terang Kepala RPH Cisarua, Ocep Daslia, Sabtu (26/12/2020).
Dia menjelaskan, pertama kali melihat retakan di bibir jalan, lalu menutupinya dengan alat seadanya. Personel juga ditempatkan untuk mengawasi supaya bibir jalan yang sudah ada retakan tidak dilalui kendaraan.
Menurutnya, melihat struktur longsoran jika tidak segera diantisipasi maka bisa kemungkinan akan terjadi longsor susulan. Oleh karena itu sebagai antisipasi, jalur di kawasan tersebut hanya digunakan satu lajur. Sementara wisatawan ke objek wisata Curug Pelangi sudah dilakukan pembatasan.
"Kalau ditutup enggak, pengelola hanya melakukan pembatasan kunjungan sampai view deck, enggak sampai curugnya," kata dia.
Pantauan di lokasi petugas kepolisian sudah memberlakukan sistem buka tutup jalan karena ruas jalan yang dipergunakan hanya satu lajur. Sementara longsor di bibir jalan ini terlihat menganga karena pembatas jalan atau Tembok Penahanan Tanah (TPT) sudah tergerus terbawa longsoran.
(shf)