Pengelola Wisata di Lembang Mengelus Dada, Kunjungan Wisatawan Sepi

Sabtu, 26 Desember 2020 - 22:30 WIB
loading...
Pengelola Wisata di Lembang Mengelus Dada, Kunjungan Wisatawan Sepi
Petugas di pintu masuk objek wisata menerapkan protokol kesehatan ketat dengan mengecek suhu tubuh pengunjung mengingat surat edaran soal rapid test antigen belum diterima dari Pemda KBB. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
LEMBANG - Kawasan wisata Lembang pada libur H+1 Natal tampak lengang dan tidak seramai seperti suasana saat libur panjang seperti biasanya.

Arus lalu lintas sejak pagi juga terlihat lengang dan tidak terlihat adanya penumpukan kendaraan di pintu masuk menuju sejumlah objek wisata.

Sepinya jumlah kunjungan wisatawan dikeluhkan oleh pengelola wisata. Disinyalir kondisi itu terjadi karena masih pandemi COVID-19 dan adanya kebijakan penerapan syarat rapid test antigen di daerah perbatasan.

(Baca juga:Libur Natal Kawasan Lembang Lengang, Kunjungan Wisatawan Hanya 15%)

"Kondisi kunjungan sepi, padahal biasanya kalau libur Natal dan Tahun baru wisatawan membludak," kata pengelola objek wisata The Great Asia Africa, Lembang, Wawan Setiawan, Sabtu (26/12/2020).

Dia memprediksi, wisawatan juga tampaknya banyak yang tidak mau jika harus mengeluarkan biaya tambahan untuk rapid test antigen. Akibatnya banyak warga yang mengurungkan diri dan menunda waktu untuk liburan.

Menurutnya, jika dikalkulasikan, kunjungan sepekan ini sejak Senin hingga Sabtu ini totalnya hanya mencapai 3.000 wisatawan. Padahal ketika kondisi normal, jumlah 3.000 wisatawan biasanya sudah tercapai hanya dari pagi sampai siang hari.

(Baca juga: Puluhan Pelancong Dilarang Masuk Ciwidey karena Menolak Rapid Tes Antigen )

"Waktu kemarin pas hari Natal, kunjungan hanya 1.500 orang. Mungkin kalau kebijakan rapid test antigen diterapkan jumlahnya bisa turun lagi," kata dia.

Disinggung soal rencana rapid test antigen, dirinya masih menunggu surat edaran dari Pemkab Bandung Barat. Selama itu belum dilakukan maka pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat kepada para pengunjung yang datang.

"Kalau itu (rapid antigen) belum. Sekarang kita jalankan saja protokol kesehatan ketat, dari mulai masuk, di lokasi wisata, hingga wisatawan pulang kembali. Kapasitas kunjungan juga hanya diperbolehkan 50%," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)