Januari 2021 Sekolah Tatap Muka Dimulai, Forum Guru: Kesehatan Lebih Penting

Minggu, 20 Desember 2020 - 09:51 WIB
loading...
Januari 2021 Sekolah Tatap Muka Dimulai, Forum Guru: Kesehatan Lebih Penting
Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) meminta pemerintah menunda rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021. Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) meminta pemerintah menunda rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021. Rencana tersebut dinilai belum realistis melihat kasus COVID-19 yang masih tinggi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut Ketua FAGI Hermawan, pademi COVID-19 masih tinggi, sehingga bila PTM dipaksakan digelar, bisa terjadi penularan virus di antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan guru dengan guru. Kondisi ini bisa menimbulkan klaster sekolah yang dibawa dari klaster keluarga.

"Apalagi remaja dan anak-anak dianggap rentan tertular COVID-19. Penularan rentan terjadi saat ruang belajar diramaikan peserta didik. Bahwa, kesehatan mereka lebih penting dibanding urgensi menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah," tegas Iwan, Minggu (20/12/2020).

Apalagi, kata dia, banyak guru berusia 50 tahun ke atas dan sangat rentan terhadap penularan COVID-19. Belum lagi guru yang memiliki penyakit bawaan. Namun karena rasa tanggung jawab dan kepatuhan terhadap pimpinan, mereka akan memaksakan hadir ke sekolah walaupun covid 19 mengancam jiwanya. "Guru juga ingin menyelesaikan tugas mengajarnya sampai pensiun dan menikmati masa pensiunnya dengan bahagia," tegas Iwan.

Lebih lanjut Iwan menjelaskan, dalam pelaksanaanya sekolah tidak dapat melaksanakan PTM seluruhnya. Nanti siswa bergantian antara PTM dan PJJ. Hal ini akan lebih merepotkan siswa dan guru. Guru akan lebih repot karena harus menyiapkan media pembelajaran PTM dan PJJ apalagi ada beban dalam satu kelas dibagi 2 sehingga harus mengajar 2 kali dalam satu kelas dalam sehari. (Baca: Suara Gemuruh Guguran Mulai Terdengar Jauh dari Lereng Merapi).

Menurut dia, berdasarkan hasil penelitian Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia yang melibatkan sekitar 15 ribu siswa di Indonesia menemukan, kondisi psikologis siswa yang mengikuti PJJ justru lebih baik dibandingkan mereka yang mengikuti pembelajaran secara tatap muka. PJJ juga ditemukan tidak menimbulkan stres yang lebih tinggi daripada metode pembelajaran lainnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2536 seconds (0.1#10.140)