Vaksin COVID-19 Merah Putih Ditarget Diproduksi 2021

Jum'at, 18 Desember 2020 - 16:41 WIB
loading...
Vaksin COVID-19 Merah Putih Ditarget Diproduksi 2021
ilustrasi
A A A
YOGYAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Ruset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menargetkan vaksin COVID-19 Merah Putih yang dikembangkan tim peneliti Indonesia sudah bisa diproduksi tahun 2021.

Ada enam lembaga yang terlibat dalam pengembangan vaksin Merah Putih tersebut. Yakni Universitas Gadjah Mada (UGM). Universits Indonesia (UI), Intitut Tekonologi Banding (ITB), Universitas Airlangga (Unair), LIPI dan LBM Eijkman.

Masing-maisng lembaga mengembangkan vaksin dengan platfrom yang berbeda-beda. Satu di antaranya yang dikembangkan tim peneliti UGM yang mengarah pada model DNA protein rekombinan dan adjuvan.

(Baca juga: Selama 6 Jam Terdengar 5 Kali Suara Gemuruh Akibat Guguran Dari Puncak Merapi )

Untuk percepatan pengambangan vaksin COVID-19 Merah Putih ini, Kemenristek/BRIN menyerahkan surat keputusan (SK) kepada tim peneltiti UGM. Menriset/Kepala BRIN Prof. Bambang Brodjonegroro menyerahkan langsung SK tersebut yang diterima oleh Rektor UGM Prof. Panut Mulyono di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Jumat (18/12/2020).

“Harapannya di akhir 2021 vaksin Merah Putih bisa diproduksi dan diberikan ke penerima vasksin masyarakat,” kata Bambang Brodjonegoro saat penyerahan SK Pelaksanaan Harian Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 kepata tim peneliti UGM, Jumat (18/12/2020)

Bambang dalam kesempatan itu juga memperkenalkan Mobil Biosafety Level (BSL) 2 versi bus yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Inovasi ini merupakan laboratorium bergerak yang dibangun diatas bus untuk melakukan tes swab dalam upaya meningkatkan testing penangan COVID-19 di berbagai wilayah. “Saya berharap dengan BSL 2 upaya testing COVID-19 semakin membaik,” harapnya.

(Baca juga: Ratusan Pasien COVID-19 di Gunungkidul Tidak Dirawat di Rumah Sakit, Kenapa? )

BSL 2 ini juga dapat dengan cepat dipindahkan dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Sehingga dapat dengan segera menangani atau menutup daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus COVID-19. Laboratorium mobile ini memiliki kapasitas testing hingga 500 spesimen setiap harinya.

“Untuk mewujudkan mobile BSL 2 varian bus ini bisa segera ada di daerah-daerah yang minim fasilitas penanganan COVID-19 termasuk testing, maka perlu adanya keberpihakan satgas COVID-19 dan pemda untuk menggunakan inovasi laboratorium mobile tersebut,” tandasnya.

Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono mengatakan pandemi COVID-19 disatu sisi meningkatkan kreativitas dan inovasi anak bangsa. Berbagai produk riset telah dihasilkan dalam upaya penanggulangan wabah virus corona baru.

“Semoga kretaivitas dan inovasi bisa maju lebih cepat. Mari terus bergotong-rotong membangun bangsa menjadi lebih kompetitif untuk memenangkan persaingan global,” paparnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1527 seconds (0.1#10.140)