Saking Ketatnya, Risma Larang Penjualan Terompet di Surabaya

Kamis, 17 Desember 2020 - 19:11 WIB
loading...
Saking Ketatnya, Risma Larang Penjualan Terompet di Surabaya
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini melarang penjualan terompet jelanag perayaan Natal dan Tahun Baru. Foto: SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Perayaan tahun baru kali ini diprediksi akan sunyi. Sebab, pedagang terompet yang biasanya bermunculan akan diperketat. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau agar tak ada penjualan terompet di jalan-jalan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, dia mengaku khawatir dengan risiko penularan yang dapat ditimbulkan dari terompet tersebut. Sebab, sebelum dibeli biasanya terompet itu akan dicoba dahulu oleh penjual atau pembelinya. (Baca Juga: Belum Ada Perintah Bu Mega Buat Risma Jadi Mensos)

"Saya khawatir, nanti pasti dicoba-coba ditiup (terompet) kemudian ganti, kan risiko penularannya besar sekali. Jadi karena itu saya imbau tidak ada yang jualan terompet di Surabaya," kata Risma ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Kamis (17/12/2020).

Dia melanjutkan, saat terompet itu coba ditiup, maka otomatis air liur akan masuk ke terompet tersebut. Sehingga hal ini dapat memperbesar risiko penularan COVID-19 . "Karena saya khawatir itu menularkan ke orang lain, risikonya sangat besar sekali terutama bagi anak-anak kita," ucapnya. (Baca Juga: 20 ASN Pemkot Malang Terpapar COVID-19, Mulai Besok Balai Kota Ditutup Total)

Risma menambahkan, apabila ada warga yang berinisiatif membuat terompet sendiri dan untuk digunakan sendiri, maka dia tak mempermasalahkan. "Kalau bikin sendiri monggoh (silahkan). Artinya digunakan sendiri dan tidak dijual," katanya.

Pihaknya pun menyatakan bakal melakukan razia penjual terompet di Surabaya. Ini semata-mata dilakukan untuk melindungi warga Surabaya dan mencegah penularan COVID-19 . "Pasti kita ada razia, penindakannya sesuai dengan Perda Surabaya tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat," tegasnya. (Baca Juga: Bupati Sleman Minta Umat Nasrani Rayakan Natal Sederhana dan Tak Konvoi)

Dia juga mengajak masyarakat agar dapat melaporkan ke Command Center 122 apabila melihat adanya penjual terompet. Bagi dia, keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah hal yang utama. Di sisi lain, ia juga tak ingin kasus COVID-19 di Surabaya kembali meningkat. "Sekali lagi kami mohon kerjasamanya. Kalau kita semakin cepat memutus mata rantai COVID-19, maka kita semakin cepat kembali hidup normal," katanya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)