Tahun Depan Mahasiswa UWKS Mulai Ngampus di Bank UMKM Jawa Timur
loading...
A
A
A
"Selain itu adanya program Gubernur Jatim millenial job center, itu nanti kita gandengkan dengan kampus. Disitu ada benang merahnya, mulai dari kampus, perbankan kemudian nasabah. Program ini luar biasa, nyampung antara generasi muda dari kampus, kemudian di perbankan itu sendiri," tambahnya.
Pihaknya siap menfasilitasi kampus. "Nanti programnya apa, dari kita apa, nanti kita gandengkan. Mudah-mudahan nanti di 2021 sudah bisa kita eksekusi," tuturnya.
Sedangkan jumlah mahasiswa yang akan ditampung disesuaikan dengan kebutuhan. Yudi mengatakan, saat ini BPR Jatim sendiri memiliki 32 kantor cabang dan 111 kantor kas tersebar diseluruh wilayah di Jawa Timur.
Nantinya mahasiswa bisa memilih devisi yang diinginkan. Semisal jurusan Fisip, BPR akan menempatkan SDM pada devisi marketing komunikasi. Namun mahasiswa tetap bisa memilih sesuai passion masing-masing sesuai skil yang dimiliki. "Jadi orang akuntansi gak harus di akuntansi, dia bisa saja ke marketing. Untuk pendidikan unlimited," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Wijaya Kusuma Surabaya, Drs. Soedijatmiko, menambahkan dunia kerja menuntut skill yang mumpuni, sehingga mahasiswa tidak bisa hanya mengandalkan ijazah. Mahasiswa harus mengetahui dinamika lapangan yang terus berkembang seiring kian pesatnya dunia digital agar tidak ketinggalan zaman.
"Jadi mainset digital juga harus dikembangkan, apalagi layanan perbankan yang semakin maju dengan digitalisasi juga harus diikuti," tuturnya.
Sebelumnya, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang literasi keuangan dan penerapannya secara profesional dalam pekerjaan dan investasi, serta untuk meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya juga melakukan kerjasama dengan PT. Moduit Digital Indonesia.
"Moduit digital itu ahli reksadana. Jadi selain menguasai seluk beluk UMKM dari BPR, mahasiswa juga menguasai reksanada dari Moduit. Jadi mahasiswa menguasai reksadana dan perbankan biasa," tandasnya.
Pihaknya siap menfasilitasi kampus. "Nanti programnya apa, dari kita apa, nanti kita gandengkan. Mudah-mudahan nanti di 2021 sudah bisa kita eksekusi," tuturnya.
Sedangkan jumlah mahasiswa yang akan ditampung disesuaikan dengan kebutuhan. Yudi mengatakan, saat ini BPR Jatim sendiri memiliki 32 kantor cabang dan 111 kantor kas tersebar diseluruh wilayah di Jawa Timur.
Nantinya mahasiswa bisa memilih devisi yang diinginkan. Semisal jurusan Fisip, BPR akan menempatkan SDM pada devisi marketing komunikasi. Namun mahasiswa tetap bisa memilih sesuai passion masing-masing sesuai skil yang dimiliki. "Jadi orang akuntansi gak harus di akuntansi, dia bisa saja ke marketing. Untuk pendidikan unlimited," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Wijaya Kusuma Surabaya, Drs. Soedijatmiko, menambahkan dunia kerja menuntut skill yang mumpuni, sehingga mahasiswa tidak bisa hanya mengandalkan ijazah. Mahasiswa harus mengetahui dinamika lapangan yang terus berkembang seiring kian pesatnya dunia digital agar tidak ketinggalan zaman.
"Jadi mainset digital juga harus dikembangkan, apalagi layanan perbankan yang semakin maju dengan digitalisasi juga harus diikuti," tuturnya.
Sebelumnya, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang literasi keuangan dan penerapannya secara profesional dalam pekerjaan dan investasi, serta untuk meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya juga melakukan kerjasama dengan PT. Moduit Digital Indonesia.
"Moduit digital itu ahli reksadana. Jadi selain menguasai seluk beluk UMKM dari BPR, mahasiswa juga menguasai reksanada dari Moduit. Jadi mahasiswa menguasai reksadana dan perbankan biasa," tandasnya.
(msd)