Kasus Habib Rizieq di Megamendung, Kuasa Hukum FPI: Tak Ada Panitia Khusus

Rabu, 16 Desember 2020 - 17:06 WIB
loading...
Kasus Habib Rizieq di...
Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI, Aziz Yanuar. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Kuasa Hukum Front Pembela Islam ( FPI ) menegaskan bahwa tidak ada panitia khusus dalam kegiatan peletakan batu pertama pembangunan masjid di Pesantren Agrocultural Markaz Syariah, Megamendung yang dihadiri Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

(Baca juga: Mengkhawatirkan, Kota Malang Kembali Zona Merah COVID-19, Angka Penularannya 1,04 )

Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI , Aziz Yanuar seusai mendampingi dua orang saksi dari pihak FPI yang menjalani pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat di Markas Polda Jabar, Rabu (16/12/2020).

"Sepengetahuan kami dari kuasa hukum, kegiatan (di Megamendung) itu tidak ada semacam siapa panitianya, tidak karena acaranya hanya peletakan batu, itu saja," tegas Aziz.



Oleh karenanya, lanjut Aziz, kedua orang yang didampinginya, yakni Habib Muchsin Alatas dan Ustaz Asep Agus Sofyan bukanlah panitia dari kegiatan tersebut. Keduanya, kata Aziz, hanyalah sebagai peserta kegiatan tersebut.

"Keduanya hanya peserta. Ini hanya datang melihat ada acara, gitu kan, peletakan batu. Datang dan melihat sekaligus ibadah, ada salat kan di situ," bebernya.

Lebih lanjut Aziz mengatakan, kedua orang yang didampinginya dicecar sedikitnya 37 pertanyaan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jabar seputar kegiatan di Megamendung yang menjadi sorotan publik itu.

(Baca juga: Mojokerto Gempar, Anak Jalanan Dobrak Pintu Mobil dan Paksa Minta Uang )

Habib Muchsin sendiri telah selesai dimintai keterangan sejak Zuhur sedangkan Asep baru rampung sekitar pukul 15.30 WIB. "Kurang lebih 37 (pertanyaan), sama kurang lebih dua-duanya," sebutnya.

Diketahui, kegiatan di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (13/11/2020) lalu itu diwarnai kerumunan massa impian dan pendukung Habib Rizieq . Banyaknya massa yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan menjaga jarak menjadi sorotan publik kala itu.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2157 seconds (0.1#10.140)