Tindaklanjuti Kerusuhan di Pabrik, PT VDNI Akan Tempuh Jalur Hukum

Rabu, 16 Desember 2020 - 12:22 WIB
loading...
Tindaklanjuti Kerusuhan di Pabrik, PT VDNI Akan Tempuh Jalur Hukum
Manajemen PT VDNI akan mengambil langkah tegas melalui jalur hukum dengan melaporkan peristiwa perusakan dan kerusuhan di area pabrik ke Polda Sultra. Foto/iNews TV/Mukhtaruddin
A A A
KONAWE - Manajemen PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) melakukan investigasi internal secara mendalam untuk menindaklanjuti unjuk rasa berujung kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di pabrik yang terletak di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe , Sulawesi Tenggara pada Senin (14/12/2020).

Manajemen telah melakukan upaya mediasi dengan perwakilan karyawan dengan manajemen PT VDNI pada Selasa (15/12/2020). Pihak manajemen menyayangkan kerusuhan tersebut dan meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas pelaku-pelaku yang terlibat. Seluruh pihak juga sepakat agar ke depan hal seperti ini tidak boleh sampai terjadi lagi.

(Baca juga: Buruh PT VDNI Melawan, Sejumlah Dump Truk Perusahaan dan 20 Motor Hangus Dibakar)

“Semua pihak menyayangkan kejadian yang menimbulkan kerusakan dan merugikan banyak pihak, baik perusahaan, karyawan yang terganggu pekerjaannya, hingga warga sekitar pabrik yang terdampak aktivitas hariannya,” kata Juru Bicara PT VDNI dan OSS, Dyah Fadilat dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (16/12/2020).

(Baca juga: Perusahaan Tambang China Rugi Rp200 Miliar Akibat Pembakaran Dump Truk, Alat Berat dan Mesin Smelter)

Dyah mengatakan perusahaan akan mengambil langkah tegas melalui jalur hukum dengan melaporkan peristiwa perusakan dan kerusuhan yang terjadi di area pabrik ke Polda Sulawesi Tenggara untuk dilakukan investigasi sesuai hukum yang berlaku.

Kerusuhan tersebut telah mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perusahaan karena alat pendukung pabrik rusak parah serta sekitar 40 alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan terbakar.

Dalamketerangan resminya, President Director PT VDNI dan PT OSS, Tony Zhou Yuan menyampaikan kesedihannya atas peristiwa yang terjadi. Tony menyampaikan bahwa sejak kehadiran VDNI di Morosi, ia telah merencanakan program jangka panjang di antaranya membangun fasilitas umum yang lebih baik, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada di awal.

Di masa pandemi COVID-19 yang terjadi tahun ini pun perusahaan selalu semaksimal mungkin memberikan perlengkapan kesehatan yang dibutuhkan, tidak hanya untuk karyawan, namun juga untuk warga di sekitar pabrik.

“Dikhawatirkan kejadian ini dapat berdampak pada keraguan investor untuk datang berinvestasi ke Morosi, karena PT VDNI saat ini sedang merencanakan perluasan kawasan pabrik dan membutuhkan dukungan investor untuk melaksanakan rencana tersebut. Padahal, rencana investment tahap III ini akan berdampak sangat baik terhadap penyerapan tenaga kerja lokal yang lebih banyak lagi,” kata Dyah.

Terkait isu yang beredar mengenai perusahaan tidak pernah menaikkan gaji karyawan, manajemen menekankan bahwa isu tersebut tidak benar.

“Perusahaan selalu mengikuti aturan terkait sistem pengupahan atau gaji yang berlaku. Bahkan terdapat jalur prestasi untuk menjadi karyawan tetap yang diperuntukkan bagi karyawan yang memiliki kinerja baik,” tegas Dyah.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1988 seconds (0.1#10.140)