Atalia Kamil Tantang Bunda PAUD Jadi Figur Masyarakat Didik Anak Usia Dini
loading...
A
A
A
BANDUNG - Bunda PAUD Jawa Barat Atalia Kamil menantang Bunda PAUD bisa memberi tauladan dan menjadi figur masyarakat dalam mendidik anak usia dini.
Apalagi, saat ini Bunda PAUD mesti berhadapan dengan kondisi pembelajaran online akibat pandemi.
Atalia mengatakan, sebagai simbol sekaligus mitra utama dalam gerakan PAUD, keberadaan Bunda PAUD dapat memotivasi masyarakat agar lebih maksimal dalam menjaga dan mengawasi tumbuh kembang anak. Upaya yang dilakukan seperti memberikan sumbangan pemikiran, sosialisasi, dan penggerakan PAUD.
Oleh karena itu, Atalia memastikan Pokja Bunda PAUD harus mampu meningkatkan harkat, mutu, dan akses layanan pendidikan anak usia dini secara holistik dan terintegratif. Namun secara umum, Pokja Bunda PAUD mengemban empat tugas utama.
Yaitu membantu menyusun program kerja Bunda PAUD dalam mewujudkan pelayanan berkualitas, melakukan kerjasama secara berkala dan berkesinambungan dengan berbagai organisasi dan lembaga.
"Lalu memonitoring dan mengevaluasi pencapaian pelaksanaan program, serta melakukan analisis, pengendalian, dan pelaporan program Bunda PAUD," kata dia dalam rapat koordinasi ketiga Pokja Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat.
Atalia menjelaskan, rapat koordinasi yang dilakukan Pokja Bunda PAUD Jawa Barat ini untuk meningkatkan kapasitas seluruh peserta.
Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan pengembangan PAUD secara holistik dan terintegrasi.
"Kami ingin merumuskan dan menyamakan persepsi terkait pelayanan PAUD di Jawa Barat," katanya.
Dia menyebut, saat ini sudah terbit peraturan gubernur tentang PAUD holistik integratif. "Dengan adanya payung hukum ini, semua tenang," katanya.
Dia menyontohkan, meski saat ini dilanda pandemi sehingga terbatas ruang gerak untuk berinteraksi, dia meminta anggotanya tersebut untuk terus berupaya.
(Baca juga: Selain Ridwan Kamil, Penyidik Polda Jabar Juga Periksa Panitia Acara di Megamendung)
Ketua Tim Pokja Bunda PAUD Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan, pihaknya akan segera menyusun program kerja untuk 2021.
Meski kewenangannya berada di kabupaten/kota, namun pihaknya akan mengutamakan fungsi koordinasi serta monitoring evaluasi untuk mendukung baiknya tumbuh kembang anak Jawa Barat.
"Ini tanggungjawab bersama, baik kabupaten/kota maupun provinsi. Semuanya harus terus bekerjasama," kata dia.
(Baca juga: Habib Rizieq Kirim Pesan Khusus untuk Majelis Hakim Praperadilan)
Sementara itu, peran keluarga sangat penting untuk menentukan kualitas anak di masa depan. Pemberian pendidikan yang baik harus dilakukan sejak usia dini dan tidak hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah.
Apalagi, saat ini Bunda PAUD mesti berhadapan dengan kondisi pembelajaran online akibat pandemi.
Atalia mengatakan, sebagai simbol sekaligus mitra utama dalam gerakan PAUD, keberadaan Bunda PAUD dapat memotivasi masyarakat agar lebih maksimal dalam menjaga dan mengawasi tumbuh kembang anak. Upaya yang dilakukan seperti memberikan sumbangan pemikiran, sosialisasi, dan penggerakan PAUD.
Oleh karena itu, Atalia memastikan Pokja Bunda PAUD harus mampu meningkatkan harkat, mutu, dan akses layanan pendidikan anak usia dini secara holistik dan terintegratif. Namun secara umum, Pokja Bunda PAUD mengemban empat tugas utama.
Yaitu membantu menyusun program kerja Bunda PAUD dalam mewujudkan pelayanan berkualitas, melakukan kerjasama secara berkala dan berkesinambungan dengan berbagai organisasi dan lembaga.
"Lalu memonitoring dan mengevaluasi pencapaian pelaksanaan program, serta melakukan analisis, pengendalian, dan pelaporan program Bunda PAUD," kata dia dalam rapat koordinasi ketiga Pokja Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat.
Atalia menjelaskan, rapat koordinasi yang dilakukan Pokja Bunda PAUD Jawa Barat ini untuk meningkatkan kapasitas seluruh peserta.
Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan pengembangan PAUD secara holistik dan terintegrasi.
"Kami ingin merumuskan dan menyamakan persepsi terkait pelayanan PAUD di Jawa Barat," katanya.
Dia menyebut, saat ini sudah terbit peraturan gubernur tentang PAUD holistik integratif. "Dengan adanya payung hukum ini, semua tenang," katanya.
Dia menyontohkan, meski saat ini dilanda pandemi sehingga terbatas ruang gerak untuk berinteraksi, dia meminta anggotanya tersebut untuk terus berupaya.
(Baca juga: Selain Ridwan Kamil, Penyidik Polda Jabar Juga Periksa Panitia Acara di Megamendung)
Ketua Tim Pokja Bunda PAUD Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan, pihaknya akan segera menyusun program kerja untuk 2021.
Meski kewenangannya berada di kabupaten/kota, namun pihaknya akan mengutamakan fungsi koordinasi serta monitoring evaluasi untuk mendukung baiknya tumbuh kembang anak Jawa Barat.
"Ini tanggungjawab bersama, baik kabupaten/kota maupun provinsi. Semuanya harus terus bekerjasama," kata dia.
(Baca juga: Habib Rizieq Kirim Pesan Khusus untuk Majelis Hakim Praperadilan)
Sementara itu, peran keluarga sangat penting untuk menentukan kualitas anak di masa depan. Pemberian pendidikan yang baik harus dilakukan sejak usia dini dan tidak hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah.
(boy)