Nurdin Abdullah: Penanganan Covid-19 Tak Boleh Kendor

Selasa, 15 Desember 2020 - 07:30 WIB
loading...
Nurdin Abdullah: Penanganan...
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah melakukan pemeriksaan RT-PCR diagnosis Covid-19 di rumah jabatannya, Senin (14/12/2020). Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah tak menampik adanya peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini. Menurut dia, salah satu penyebabnya efek dari tahapan pelaksanaan pilkada serentak 2020. Kondisi yang juga terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Itu yang saya sampaikan (peningkatan kasus) bukan hanya kita (Sulsel), semua terjadi. Dan itu impact-nya apa, kita baru melaksanakan pilkada," papar Nurdin, Senin (14/12/2020). (Baca juga: Gubernur Imbau Warga Sulsel Tetap Waspada Bahaya Covid-19)

Kendati begitu, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Penanganan COVID-19 tidak boleh kendor. Nurdin menegaskan, semua daerah perlu memperketat kembali standar protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19. “Saya sudah sampaikan kepada para bupati/wali kota, supaya kita lebih ketat lagi. Kita nggak bisa pungkiri, kita baru melaksanakan pesta demokrasi," imbuh dia.

Mantan bupati Bantaeng ini juga akan mengevaluasi pelaksanaan prokes di setiap aktivitas usaha dan bisnis, termasuk di perhotelan. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan perlu diawasi ketat. Nurdin tak ingin aktivitas usaha yang tujuannya untuk pemulihan ekonomi, justru menjadi klaster baru. Kondisi yang bisa terjadi jika prokes dilanggar. (Baca Juga: Uji Vaksin COVID-19 Meleset, Ridwan Kamil Minta Warga Jabar Bersabar)

Pelaksanaan prokes, baik hotel, resto hingga mal akan dievaluasi penerapan prokesnya. “Nah itulah, makanya kita lagi bicarakan. Kita akan coba lebih ketat lagi dan beri punishment kepada seluruh termasuk hotel, warkop, rumah makan, yang tidak mengindahkan protokol kesehatan," tegas dia.

Dia mewanti-wanti, tidak segan-segan akan memberi sanksi tegas kepada pengusaha, baik pengelola hotel, restoran, mal yang tidak mendukung penanganan Covid-19 di Sulsel. "Kita tutup (usahanya). Kita harus tegas," beber Nurdin. (Baca Juga: Mahfud MD Sebut Tidak Ada Klaster Penularan COVID-19 di Pilkada Serentak)

Ketua Tim Ahli Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin juga tak menampik, adanya peningkatan kasus COVID-19. Kenaikan tersebut terjadi sejak dua pekan terakhir. “Dua pekan terakhir ini kasus naik signifikan. Dipengaruhi oleh efek pilkada, kluster keluarga naik, dan isolasi mandiri yang tinggi," singkat Ridwan yang dikonfirmasi, Senin (14/12/2020).

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sulsel tanggal 13 Desember 2020, akumulasi kasus positif di Sulsel tercatat mencapai 23.199 orang. Namun 19.472 di antaranya telah sembuh, dan 531 orang dinyatakan meninggal dunia.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4108 seconds (0.1#10.140)