Pedasnya Harga Cabai Rawit Jelang Natal, di Salatiga Rp80.000 per Kilogram
loading...
A
A
A
SALATIGA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, harga cabai dan telur di wilayah Kota Salatiga, Jawa Tengah mengalami kenaikan. Harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp60.000 per kilogram atau naik Rp40.000 dari harga sebelumnya Rp40.000 per kg.
Sedangkan harga telur ayam ras di tingkat pengecer saat ini harganya naik Rp2.000 menjadi Rp26.000 per kilogram. Sebelumnya, harga telur berkisar Rp24.000 per kilogram.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Raya Salatiga, Tumirah (52), kenaikan harga cabai terjadi sejak awal musim hujan lalu. Sejak saat itu, harga cabai berangsur naik dan sekarang harganya mencapai Rp60.000 per kilogram.
(Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Sinkhole Mulai Terjadi di Gunungkidul )
"Harga naik, karena pada musim hujan stok cabai di pasaran menipis. Karena stok sedikit, harga jadi naik," ujarnya, Sabtu (12/12/2020).
Menurutnya, saat panen raya lalu harga cabai rawit merah hanya Rp25.000 per kilogram. Kemudian naik menjadi Rp40.000 per kilogram. Selang beberapa hari naik jadi Rp60.000 per kilogram.
(Baca juga: Terdampak COVID-19, Pendapatan PDAM Salatiga dari Industri dan Niaga Turun 50 Persen )
Tingginya harga cabai ini, membuat pedagang tidak berani kulakan banyak. Sebab, sejak harga cabai naik permintaan konsumen menurun. "Saya tidak berani kulakan banyak, takut tidak habis. Sebab cabai tidak tahan lama," ucapnya.
Sementara itu, kenaikan harga telur dipicu peningkatan permintaan konsumen. "Beberapa hari belakangan permintaan telur naik, sementara pasokan dari suplaiyer tetap," kata salah seorang pedagang, Ruminah.
Sedangkan harga telur ayam ras di tingkat pengecer saat ini harganya naik Rp2.000 menjadi Rp26.000 per kilogram. Sebelumnya, harga telur berkisar Rp24.000 per kilogram.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Raya Salatiga, Tumirah (52), kenaikan harga cabai terjadi sejak awal musim hujan lalu. Sejak saat itu, harga cabai berangsur naik dan sekarang harganya mencapai Rp60.000 per kilogram.
(Baca juga: Memasuki Musim Hujan, Sinkhole Mulai Terjadi di Gunungkidul )
"Harga naik, karena pada musim hujan stok cabai di pasaran menipis. Karena stok sedikit, harga jadi naik," ujarnya, Sabtu (12/12/2020).
Menurutnya, saat panen raya lalu harga cabai rawit merah hanya Rp25.000 per kilogram. Kemudian naik menjadi Rp40.000 per kilogram. Selang beberapa hari naik jadi Rp60.000 per kilogram.
(Baca juga: Terdampak COVID-19, Pendapatan PDAM Salatiga dari Industri dan Niaga Turun 50 Persen )
Tingginya harga cabai ini, membuat pedagang tidak berani kulakan banyak. Sebab, sejak harga cabai naik permintaan konsumen menurun. "Saya tidak berani kulakan banyak, takut tidak habis. Sebab cabai tidak tahan lama," ucapnya.
Sementara itu, kenaikan harga telur dipicu peningkatan permintaan konsumen. "Beberapa hari belakangan permintaan telur naik, sementara pasokan dari suplaiyer tetap," kata salah seorang pedagang, Ruminah.
(msd)