Dikalungi Celurit, Supir Truk Ini Ditolong Warga yang Sedang Tadarus
loading...
A
A
A
"Para tersangka membawa sajam berupa pisau dan clurit untuk mengambil paksa truk yang bermuatan ternak. Pelarian mereka tidak berlangsung lama, komplotan begal truk bisa ditangkap jajaran Satreskrim Polres Probolinggo Kota," tutur Ambariyadi Wijaya yang didampingi Wakapolresta Kompol Teguh Santoso beserta Kasatreskrim, AKP Heri Sugiono.
Dari komplotan ini polisi menyita barang bukti truk, dua ekor ternak kerbau, dan sebilah pisau. Pihaknya mengapresiasi kinerja jajaran Satreskrim Polres Probolinggo Kota karena komplotan ini sudah menjadi terget beberapa daerah.
"Ini yang pertama kali di Probolinggo, komplotan begal truk kita tangkap. Para tersangka dijerat pasal 365 KUHP, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," tegasnya.
Dia berpesan kepada seluruh pedagang ternak untuk berhati-hati, apabila tidak mengenal orang yang menghubungi lebih bagus cek and ricek. "Tanya dahulu kepada instansi terkait, seperti kepolisian ataupun aparat desa apabila ada nama orang yang mau mesan. Kalau sudah akurat bisa dilakukan upaya transaksi penjualan secara online," pungkas Ambariyadi Wijaya.
"Saya takut pak, karena pemesan ternak sebanyak tujuh orang. Ada dua orang dari mereka langsung mengalungkan senjata tajam berupa sebilah pisau dan celurit. Saya bersama pemilik ternak lari sekuat tenaga untuk mencari bantuan dalam keadaan sepi ke perkampungan. Beruntung, kami dibantu warga yang lagi tadarus dan melapor ke Polsek Kademangan," ujar pengemudi truk, Bambang.
Dari komplotan ini polisi menyita barang bukti truk, dua ekor ternak kerbau, dan sebilah pisau. Pihaknya mengapresiasi kinerja jajaran Satreskrim Polres Probolinggo Kota karena komplotan ini sudah menjadi terget beberapa daerah.
"Ini yang pertama kali di Probolinggo, komplotan begal truk kita tangkap. Para tersangka dijerat pasal 365 KUHP, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," tegasnya.
Dia berpesan kepada seluruh pedagang ternak untuk berhati-hati, apabila tidak mengenal orang yang menghubungi lebih bagus cek and ricek. "Tanya dahulu kepada instansi terkait, seperti kepolisian ataupun aparat desa apabila ada nama orang yang mau mesan. Kalau sudah akurat bisa dilakukan upaya transaksi penjualan secara online," pungkas Ambariyadi Wijaya.
"Saya takut pak, karena pemesan ternak sebanyak tujuh orang. Ada dua orang dari mereka langsung mengalungkan senjata tajam berupa sebilah pisau dan celurit. Saya bersama pemilik ternak lari sekuat tenaga untuk mencari bantuan dalam keadaan sepi ke perkampungan. Beruntung, kami dibantu warga yang lagi tadarus dan melapor ke Polsek Kademangan," ujar pengemudi truk, Bambang.
(eyt)