Diduga Terpapar COVID-19 dan Sempat Dirawat di RS, Ketua Ormas DSKS Tutup Usia

Rabu, 09 Desember 2020 - 00:03 WIB
loading...
Diduga Terpapar COVID-19...
Ketua Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) Ustad Muinudinillah Basri tutup usia, diduga terpapar COVID-19. Foto/Ilustrasi
A A A
SOLO - Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Abbas Klaten, yang juga Ketua Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) Ustad Mu'inudinillah Basri tutup usia. Diduga, almarhum meninggal disebabkan karena terpapar COVID-19 .

(Baca juga: Tewas Ditembak Polisi di Tol Cikampek, 1 Dari 6 Pengawal Habib Rizieq Ini Warga Sumbar )

Humas DSKS, Ustad Endro Sudarsono membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, dari informasi yang diterima dari Ponpes Ibnu Abbas dimana almarhum mengasuh, disebutkan bila almarhum meninggal karena terpapar COVID-19 .

Namun Endro belum mengetahui pasti apa penyebab meninggalnya Ustad Mu'inudinillah Basri. "Saya sendiri belum tahu pasti apa penyebab meninggalnya almarhum. Tapi dari pihak ponpes mengabarkan bila almarhum meninggal karena COVID-19 ," paparnya.



Menurut Endro, untuk memastikan apakah almarhum benar meninggal karena terpapar COVID-19 , akan ditentukan saat dimakamkan. Sebab, bila memang benar almarhum meninggal karena terpapar COVID-19 , tentu saja tim gugus tugas harus ke pemakaman. Untuk sementara, para santri Ponpes Ibnu Abbas di Klaten, diliburkan.

"Tergantung rumah sakit. Kalau rumah sakit mengijinkan pulang dan ke masjid, itu tidak COVID-19. Tapi kalau pihak rumah sakit langsung membawa ke pemakaman, berarti tim gugus tugas harus ke pemakaman,"terangnya.

(Baca juga: Kendarai Mobil Mewah, Pasangan Suami Istri Terjun ke Jurang Sedalam 50 Meter )

Rencananya, almarhum sebelum dimakamkan di pemakaman muslim Arohmah, Blimbing, Gatak, Sukoharjo, akan terlebih dahulu di salatkan di Masjid Isyka Mayang. "Rencana, almarhum akan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Isyka Mayang, sekitar pukul 06.30 WIB. Setelahnya dimakamkan di pemakaman muslim Arohmah, Gatak, Sukoharjo," terangnya.

Sebelummya menghembuskan nafas terakhir, Ustad Muin dirawat di rumah sakit sejak 15 November lalu. Sebelum menjalani perawatan di RSUD Moewardi, almarhum sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Solo. "Almarhum dirawat sejak 15 November lalu. Pertama di RS PKU Muhammadiyah terus dipindah di RSUD Moewardi," jelas Endro.

(Baca juga: Miris, Gadis-gadis Seksi yang Masih Belia Dijual Jadi Pemuas Napsu Lelaki Hidung Belang )

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Siti Rodhiyah dan delapan orang anak. Semasa hidup, melalui ormas DSKS yang dibentuknya bersama ulama lainnya di Kota Solo, almarhum gigih memperjuangkan nasib orang kebenaran dan mengecam ketidakadilan.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2081 seconds (0.1#10.140)