Bangkitkan MiCE dan Event, Kemenparekraf - Disbudpar Jatim Susun Strategi Hadapi Pandemi

Selasa, 08 Desember 2020 - 14:04 WIB
loading...
Bangkitkan MiCE dan Event, Kemenparekraf - Disbudpar Jatim Susun Strategi Hadapi Pandemi
Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, & Pameran (MICE) Kemenparekraf, Iyung Masruroh menyampaikan materi secara daring, Selasa (8/12/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Kemenparekraf/Baparekraf bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, menggelar Forum Komunikasi Strategi Pemasaran (MICE dan penyelenggaraan Event) Secara Hybird (Daring dan Luring) di Surabaya, Selasa (8/12/2020).

Forum komunikasi yang melibatkan elemen - elemen dari perwakilan industri MICE, seperti Kadin Jatim, Asperapi DPD Jatim, GIPI, Inaceb Jatim, PHRI, ASITA, Casa Grande, Ivendo Jatim, Backstager Jatim dan yang lainnya tersebut sebagai upaya untuk membangkitkan kembali industri pariwisata sektor meetings, incentives, conference, exhibition (MICE).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Sinarto S.Kar mengatakan, MICE merupakan salah satu sektor industri yang terdampak oleh pandemi COVID-19.

Untuk itu, pelaku usaha pada segment ini dituntut untuk memanfaatkan kondisi kondisi yang ada untuk terus berjalan dalam menghadapi pandemi ini.

Masukan-masukan sangat dibutuhkan untuk merumuskan strategi agar industri MICE dapat terus berlangsung.

“Harus ada atensi yang harus kita berikan kedepannya untuk menjaga persaingan agar tetap banyak produk-produk lokal yang dapat muncul Kembali," katanya.

Secara daring, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, & Pameran (MICE) Kemenparekraf, Iyung Masruroh, menyampaikan bahwa Forum Komunikasi pertama yang diadakan di Jawa Timur ini merupakan bentuk keseriusan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hal itu sebagai wujud dukungan guna mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui industri MICE dan Event.

“Yang jelas untuk saat ini semua bentuk kegiatan harus menjalankan protokol Kesehatan dengan perhatian yang sangat khusus. Dengan ini maka di setiap kegiatan penyelenggara juga harus memiliki manajemen tata Kelola jalannya kegiatan," tegasnya.

Dalam menghadapi sebuah krisis, lanjut Iyung, jalan satu satunya yang dapat dijalankan disaat krisis adalah dengan berkolaborasi dengan semua elemen.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8187 seconds (0.1#10.140)