Dorong Kesejahteraan Masyarakat, KKP Kembangkan Budidaya Lele Sistem Bioflok
loading...
A
A
A
PEMALANG - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) ad Interim, Syahrul Yasin Limpo, menyebut budidaya lele dengan sistem bioflok sebagai program nyata KKP untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(Baca juga: Kampanye Pilwakot Solo 2020, Gibran-Teguh Habiskan Rp3,2 Miliar Sedang Bajo Rp110 Juta )
"Saya melihat pengembangan lele yang cukup bagus. Ini harus menjadi contoh bagaimana masyarakat bisa melakukan akselerasi ekonomi di tengah kondisi pandemi ini," kata Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi tambak bioflok milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) lele "Mutiara" di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (7/12/2020).
Pokdakan Mutiara memiliki 32 kolam lele bioflok di atas lahan seluas lebih kurang 1.000 meter persegi. Setiap kolam bioflok berdiameter 3 meter itu masing-masing diisi 3.000 benih ikan lele.
Selain meninjau kolam lele bioflok, Menteri Syahrul juga memberikan bantuan perikanan budidaya senilai Rp2,3 miliar berupa sembilan paket bioflok dengan nilai Rp1,5 miliar; dua paket rehabilitasi saluran tambak udang padat karya senilai Rp700 juta; 4,8 ton pakan ikan mandiri senilai Rp28,8 juta; dan 183 ribu ekor benih ikan bandeng dengan nilai Rp12,1 juta, serta 100 ribu ekor benih lele senilai Rp10,2 juta.
Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, ia bersama Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto datang ke Pemalang, Jawa Tengah, untuk memastikan seluruh program yang telah digulirkan dan sedang diimplementasikan berjalan sesuai rencana.
"Kita tahu Desember ini adalah akhir tahun anggaran 2020. Oleh karena itu, bagaimana kita memastikan semua aktivitas yang menyentuh rakyat bisa dilakukan," ujarnya. "Saya kira akselerasi ekonomi ini harus dilakukan di semua daerah," tegasnya.
Program budidaya lele dengan sistem bioflok, menurut Menteri Syahrul, sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo agar pemerintah terus berkontribusi untuk hadirnya kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususya di tengah kondisi pandemi ini.
(Baca juga: Duduk Seksi Saat Ikuti Sidang, Via Vallen Kena Semprot Majelis Hakim )
(Baca juga: Kampanye Pilwakot Solo 2020, Gibran-Teguh Habiskan Rp3,2 Miliar Sedang Bajo Rp110 Juta )
"Saya melihat pengembangan lele yang cukup bagus. Ini harus menjadi contoh bagaimana masyarakat bisa melakukan akselerasi ekonomi di tengah kondisi pandemi ini," kata Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi tambak bioflok milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) lele "Mutiara" di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (7/12/2020).
Pokdakan Mutiara memiliki 32 kolam lele bioflok di atas lahan seluas lebih kurang 1.000 meter persegi. Setiap kolam bioflok berdiameter 3 meter itu masing-masing diisi 3.000 benih ikan lele.
Selain meninjau kolam lele bioflok, Menteri Syahrul juga memberikan bantuan perikanan budidaya senilai Rp2,3 miliar berupa sembilan paket bioflok dengan nilai Rp1,5 miliar; dua paket rehabilitasi saluran tambak udang padat karya senilai Rp700 juta; 4,8 ton pakan ikan mandiri senilai Rp28,8 juta; dan 183 ribu ekor benih ikan bandeng dengan nilai Rp12,1 juta, serta 100 ribu ekor benih lele senilai Rp10,2 juta.
Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, ia bersama Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto datang ke Pemalang, Jawa Tengah, untuk memastikan seluruh program yang telah digulirkan dan sedang diimplementasikan berjalan sesuai rencana.
"Kita tahu Desember ini adalah akhir tahun anggaran 2020. Oleh karena itu, bagaimana kita memastikan semua aktivitas yang menyentuh rakyat bisa dilakukan," ujarnya. "Saya kira akselerasi ekonomi ini harus dilakukan di semua daerah," tegasnya.
Program budidaya lele dengan sistem bioflok, menurut Menteri Syahrul, sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo agar pemerintah terus berkontribusi untuk hadirnya kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususya di tengah kondisi pandemi ini.
(Baca juga: Duduk Seksi Saat Ikuti Sidang, Via Vallen Kena Semprot Majelis Hakim )